Warga Denpasar Dikeroyok Peserta Pawai Ogoh-ogoh, Begini Kronologinya

Korban pengeroyokan peserta Pawai Ogoh-ogoh di Denpasar mendapatkan perawatan di RSUD Wangaya, Denpasa
Korban pengeroyokan peserta Pawai Ogoh-ogoh di Denpasar mendapatkan perawatan di RSUD Wangaya, Denpasar (Foto: istimewa)

DENPASAR, SUDUTPANDANG.ID – Hanya lantaran beradu pandang, I Putu Eka Astina (40), dikeroyok oleh peserta Pawai Ogoh-ogoh yang melintas di Pintu Masuk Pasar Hewan Satria, Jalan Veteran, Denpasar, Bali, pada Selasa (21/3/2023) malam.

Korban warga Jl. Nangka Br. Karang Sari, Desa Dangin Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara yang mengalami luka-luka telah melaporkan aksi pengeroyokan tersebut ke Polresta Denpasar.

Kemenkumham Bali

Berdasarkan informasi yang diperoleh Sudutpandang.id, Rabu (22/3/2023), korban saat itu bersama keluarganya sedang menyaksikan Pawai Ogoh-ogoh.

“Awalnya saya lihat adanya adu pandang antara dua orang laki-laki peserta Ogoh-ogoh dengan suami saya, namun suami saya menghindar tak mau meladeni, dan tiba- tiba yang saat itu sedang menonton langsung di keroyok oleh rombongan pengarak Ogoh-ogoh,” ungkap Ni Nengah Wikarsini, istri korban, dalam keterangannya.

Menurutnya, kedua laki-laki De Anggur dan Bem Bem saat itu berusaha untuk menantang berkelahi dan memancing emosi korban, namun tidak ia gubris. Namun kemudian ditanggapi korban dengan mendatanginya. Saat itu juga korban dikeroyok oleh banyak orang termasuk kedua laki-laki itu.

“Saya spontan sambil menggendong putri saya berusaha untuk menyelamatkan suami. Suami saya sudah tergeletak dengan posisi badan mengeluarkan darah di beberapa bagian, termasuk pada bagian dada,” ungkapnya.

“Saya juga berteriak meminta pertolongan. Para pengeroyok langsung kabur meninggalkan suami saya tergeletak sendirian. Orang-orang yang berada di lokasi berusaha menolong suami saya dan membawanya ke IGD RSUD Wangaya, Denpasar guna mendapatkan pertolongan medis,” sambungnya.

Kemudian, lanjutnya, anaknya karena diberitahu oleh Pecalang, bahwa bapaknya dianiaya oleh banyak orang.

“Kami berharap para pelaku segera diproses hukum. Kita ini akan merayakan Nyepi jangan tercoreng dengan adanya peristiwa ini,” harap Ni Nengah Wikarsini.(Alex/01)

Tinggalkan Balasan