Warga Diminta Menjauh, Gunung Merapi Semburkan Awan Panas Sejauh 1,8 Km

Tangkapan layar kamera CCTV yang memperlihatkan awan panas guguran di Gunung Merapi yang berlokasi di perbatasan Yogyakarta dan Jawa Tengah, Kamis (4/1/2024) petang. FOTO: vsi.esdm.go.id

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Gunung Merapi yang berada di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarya (DIY) dan Jawa Tengah, Kamis (4/1/2023) malam menyemburkan awan panas guguran sejauh 1.800 meter yang mengarah ke barat daya Kali Bebeng sehingga masyarakat diminta menjauh dari daerah bahaya.

“Masyarakat diimbau untuk menjauhi daerah bahaya yang direkomendasikan,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis (4/1).

Kemenkumham Bali

PVMBG melaporkan Gunung Merapi menyemburkan awan panas guguran sejauh 1.800 meter yang mengarah ke barat daya Kali Bebeng.

Ia menjelaskan awan panas guguran itu terjadi pukul 18.18 WIB dengan amplitudo maksimum 19 milimeter dengan durasi 155,56 detik.

BACA JUGA  Tri Adhianto Hadiri Peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad Saw 1444 H

Sejak 5 November 2020 hingga sekarang, kata dia, Gunung Merapi yang berada di perbatasan DIY dan Jateng tersebut menempati status kebencanaan level III atau siaga karena aktivitas vulkanik masih cukup tinggi berupa erupsi efusif.

PVMBG menyatakan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer.

Sedangkan, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak.

PVMBG mengimbau masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya Gunung Merapi, kata Hendra Gunawan. (02/Ant)