BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Sebanyak 180 alumni Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/6/2024) mengikuti pelatihan “Digital Talent Scholarship” (DTS) yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo).
SMK Wikrama Kota Bogor sejak April 2021 menorehkan prestasi, yakni ditetapkan menjadi pelaksana Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK PK) dari Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek.
Hadir dalam kegiatan itu Kepala Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Penelitian Komunikasi dan Informatika (BPSDMP) Kemkominfo Jakarta, Dea Rachman, S.T., M.Sc.
Kepala SMK Wikrama Kota Bogor, Iin Mulyani, S.Si dalam laporannya menyatakan kegiatan itu akan berlangsung sepekan hingga Ahad (23/6) itu.
Kepada peserta, ia menekankan bahwa pendidikan adalah sebuah keharusan, bahkan termasuk bagi mereka yang sudah menyandang status sebagai alumni.
“Bekal lulusan SMK saja, terlebih di era sekarang, tidak cukup untuk terjun di kehidupan masyarakat, sehingga dibutuhkan pengembangan, termasuk pelatihan-pelatihan,” katanya.
Ia menyampaikan terima kasih kepada BPSDMP Kemkominfo Jakarta yang memberikan kesempatan pelatihan tersebut, di mana mendapat kuota sebanyak 180 orang alumni SMK Wikrama.
Menurut dia secara umum dalam satu angkatan di SMK Wikrama ada 500 hingga 600-an lulusan, sedangkan yang saat ini mendapat kesempatan mengikuti pelatihan sesuai kompetensi keilmuannya 180 orang.
“Dari alumni per angkatan 500-an, jika kuota saat ini 180 orang, tentu masih banyak yang belum dapat kesempatan ikut, sehingga pergunakan dengan sebaik-baiknya untuk menambah kompetensi masing-masing,” katanya.
Iin Mulyani berharap kepada BPSDMP Kemkominfo Jakarta ke depan bisa memberikan lagi kesempatan pelatihan bagi alumni lainnya yang kali ini belum dapat mengikutinya.
Dengan kegiatan ini, pihaknya berharap bahwa hal itu adalah mempersiapkan secara bersama generasi muda Indonesia meningkatkan kemampuan dan kompetensi anak-anak muda bertalenta digital.
Relevansi SMK
Sementara itu dalam paparannya, Kepala BPSDMP Kemkominfo Jakarta, Dea Rachman menyatakan bahwa program DTS itu relevan dengan pendidikan vokasi seperti SMK.
“(Program) ini relevan dengan SMK, karena setelah pada hari akhir pelatihan, peserta yang lulus uji kompetensi akan mendapat sertifikat, yang bisa menjadi pendamping ijazah para lulusan SMK,” katanya.
Ia menambahkan bahwa sertifikasi dalam program dimaksud memiliki standar Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
BNSP adalah lembaga independen yang dibentuk pemerintah untuk melaksanakan ketentuan Pasal 18 ayat Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, untuk menjamin mutu kompetensi dan pengakuan tenaga kerja pada seluruh sektor bidang profesi di Indonesia melalui proses sertifikasi.
Dea Rachman juga menyampaikan tidak menyangka di tengah perkampungan padat, yang disebutnya “ada SMK semegah ini”, termasuk memiliki hotel sendiri sebagai hotel pendidikan bagi murid dari jurusan perhotelan.
Usai memberi pemaparan, ia menambahkan bahwa area kerja BPSDMP Kemkominfo Jakarta — termasuk di Kota Bogor — tetap membuka peluang berkolaborasi dengan mitra, baik di tingkat SMK dan perguruan tinggi, bahkan madrasah aliyah (MA) untuk bisa mengikuti kegiatan semacam itu.
Program DTS secara garis besar dibagi menjadi delapan Akademi, yaitu:
(1), Fresh Graduate Academy (FGA), (2) Vocational School Graduate Academy (VSGA), (3) Thematic Academy (TA), (4) Professional Academy (ProA).
Lalu, (5) Government Transformation Academy (GTA), (6) Digital Entrepreneurship Academy (DEA), (7) Digital Leadership Academy (DLA) dan (8) Talent Scouting Academy (TSA). (02/Red)