Jakarta, SudutPandang.id – Dokter Kepala Instalasi Gawat Darurat salah satu rumah sakit di Jakarta, dr. Gia Pratama Putra, menyatakan bahwa setidaknya ada 3 fase yang harus dihadapinya hampir setiap hari dalam menangani pasien COVID-19.
Fase pertama yakni, meyakinkan pasien positif COVID-19 bahwa penyakit ini bisa dilalui.
“Keyakinan akan kesembuhan adalah 50% kesembuhan. Virus ini sebenarnya bisa kalah dengan daya tahan tubuh kita sendiri. Jadi biarkanlah bapak ibu, tidak usah fokus pada penyakitnya. Biarkan dokter-dokter kita yang fokus pada penyakitnya. Bapak ibu fokuslah menjaga diri dan kesehatan,” ujar dr. Gia saat acara dialog interaktif yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Jumat (13/11).
Fase ke dua, sambungnya, adalah saat pasien harus diisolasi sehingga tidak boleh bertemu dengan keluarga ataupun teman. Sebagai tenaga kesehatan, dokter harus terus berkunjung menyemangati para pasien dan berperan sebagai keluarga kedua pasien COVID-19.
“Setelah itu memasuki fase ke tiga terdapat dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, adalah kesembuhan pasien. Sementara kemungkinan kedua adalah hasil yang tidak diinginkan yakni, meninggalnya pasien COVID-19,” jelas dr.Gia.
Masyarakat juga dihimbau untuk melakukan deteksi dini gejala penyakit COVID-19. Upaya ini sangat membantu meringankan gejala COVID-19 agar tidak semakin berat nantinya.
“Saya ingin teman-teman atau masyarakat semua datang ke rumah sakit, justru ketika kondisinya belum parah. Kalau masih fase-fase awal, dahak belum kental, itu pakai obat pengencer dahak saja tidak akan menyumbat paru-paru,” jelas dr.Gia dalam acara dialog bertajuk “Antara Pengobatan dan Pencegahan: Pilih Mana?”.
Jadinya, katanya tidak akan menyebabkan pneumonia parah. Selain itu sekarang tes swab juga sudah semakin cepat, dalam sehari dua hari sudah bisa diterima hasilnya. Harganya juga semakin terjangkau.(adn)