Fosil Badak Berusia 14 Juta Tahun Ditemukan Peneliti China di Asia Timur

Foto yang diambil pada 9 Mei 2023 ini menunjukkan seekor badak batu di Museum Xi'an Beilin di Xi'an, Provinsi Shaanxi, China. FOTO: dok.Ant/Xinhua/Li Yibo

BEIJING, SUDUTPANDANG.ID – Fosil badak yang diperkirakan berasal dari 14 juta tahun yang lalu di Asia Timur untuk pertama kalinya ditemukan oleh tim peneliti China.

Menurut laporan Kantor Berita Xinhua yang dikutip pada Jumat (22/12) disebutkan penemuan tim peneliti itu memberikan bukti penting mengenai migrasi hewan tersebut ke Asia Timur.

Kemenkumham Bali

Peneliti menyatakan “Prosantorhinus” merupakan genus badak teleoceratine kecil yang telah punah dengan tulang tungkai yang pendek, yang tersebar luas di Eropa.

Namun, evolusi Asia dari genus ini masih belum jelas karena kurangnya data fosil terkait.

Tim peneliti dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China telah melakukan penelitian morfologi dan menemukan fosil badak baru yang berasal dari Zaman Miosen Tengah di Daerah Otonom Etnis Hui Ningxia, China.

BACA JUGA  Koramil Pakuniran Hadiri Pembelajaran Metode Learning Partner

Berdasarkan analisis filogenetik berdasarkan 282 karakter morfologi yang dinilai dari 36 taksa menunjukkan bahwa spesies tersebut merupakan takson yang masih satu famili dengan genus Prosantorhinus.

Tim peneliti itu menamai spesies baru tersebut dengan nama “Prosantorhinus yei sp. nov.”

Spesimen baru itu memiliki ciri khas tengkorak dewasa yang terawat baik dengan tulang hidung yang menebal dan meninggi, menopang sebuah cula kecil.

Menurut Deng Tao, seorang peneliti dari institut itu, penemuan tersebut mengindikasikan bahwa persebaran paleogeografi Prosantorhinus sangat luas, mulai dari Eropa hingga Pakistan selatan dan China, yang berarti migrasi mereka tidak dibatasi oleh rintangan ekologis dan geografis di Eurasia.

Studi tersebut telah dipublikasikan di “Zoological Journal of the Linnean Society”. (02/Ant)