Ini Penyebab Kedelai Mulai Langka Lagi, Terjadi Sejak Awal Desember 2023

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Importir dikabarkan mulai membatasi penjualan dan hanya menjual lebih sedikit dari volume yang dibeli perajin tahu dan tempe.

Indonesia memang masih mengandalkan pasokan kedelai impor sekitar 80-90%. Di mana kebutuhan perajin tahu dan tempe setahun diproyeksikan mencapai 3 juta ton.

Ucapan Sudut Pandang untuk Bupati Pasuruan

“Menurut info, menipisnya stok kedelai di dalam negeri akibat terlambatnya masuk kapal/container pengangkut kedelai akibat masalah logistik/serangan Houthi di Laut Merah. Mohon detailnya ditanyakan langsung ke Bapanas,” ungkap Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga.

Sebagai informasi, Houthi melancarkan serangannya sejak beberapa pekan terakhir di Laut Merah. Merespons pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza.

Akibatnya, kapal-kapal kargo yang melalui Laut Merah dan Terusan Suez dilaporkan harus putar arah dan mencari jalur alternatif. Hingga memicu gangguan logistik dan lonjakan biaya.

BACA JUGA  Harga Daging Ayam dan Beras Naik Lagi

Sementara itu, menurut Ketua Umum Gabungan Koperasi Pengrajin Tahu dan Tempe Indonesia (Gapkoptindo) Aip Syarifuddin, perajin kini hanya dapat sekitar 50-70% saat membeli kedelai dari importir.

Kondisi ini, kata dia, sudah terjadi sejak awal bulan Desember 2023. Importir mulai membatasi penjualan. Di beberapa daerah bahkan sudah tidak ada kedelai tersedia.