Kotak Kosong di Pilkada Lampung Timur, Budayawan Minta Megawati Soekarnoputri Selamatkan Demokrasi

Kotak Kosong di Pilkada Lampung Timur, Budayawan Minta Megawati Soekarnoputri Selamatkan Demokrasi
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri memberikan pidato dalam HUT ke-51 PDI-P di Jakarta, Rabu (10/1/2024).(Foto:Dok.PDIP)

“Partai politik harus menyalurkan aspirasi masyarakat. Jangan memaksakan rakyat memilih satu calon saja atau kotak kosong. Demokrasi akan mati kalau suara atau aspirasi rakyat sudah tidak didengar partai politik.”

LAMPUNG TIMUR, SUDUTPANDANG.ID – Desakan melawan kotak kosong di Pilkada Lampung Timur terus menggema. Salah satunya disuarakan oleh Kidung Tirto Suryo Kusumo, budayawan kelahiran Lampung Timur.

Kemenkumham Bali

Kidung Tirto mengimbau Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) mendengarkan aspirasi masyarakat dan segera membuat keputusan untuk mengusung calon sendiri di Pilkada Lampung Timur dalam gelaran Pilkada Serentak 2024.

“Kita berharap pesan masyarakat Lampung Timur didengar oleh Ibu Megawati. Kita percaya hanya PDIP yang bisa menyelamatkan demokrasi di Bumei Tuwah Bepadan dengan mengusung calon sendiri supaya tidak terjadi kotak kosong,” harapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Sabtu, (31/8/2024).

Kidung Tirto juga berharap Megawati selaku pimpinan tertinggi PDIP membuat keputusan bijaksana yang selaras dengan aspirasi kader dan masyarakat Lampung Timur. Semua itu demi menjaga demokrasi dari kepentingan kelompok tertentu saja.

“Partai politik harus menyalurkan aspirasi masyarakat. Jangan memaksakan rakyat memilih satu calon saja atau kotak kosong. Demokrasi akan mati kalau suara atau aspirasi rakyat sudah tidak didengar partai politik,” ujarnya.

 

Sebagai informasi, sembilan partai politik telah memberikan dukungan kepada pasangan Ella Siti Nuryamah-Azwar Hadi sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Lampung Timur.

PDIP diketahui terakhir memberikan dukungan kepada pasangan Ella-Azwar yang telah mengantongi rekom dari delapan partai yaitu PKB, PKS, PAN, Gerindra, Golkar, PPP, dan Partai Demokrat.

Lantaran baru satu pasangan calon, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Timur kemudian memperpanjang masa pendaftaran dan akan kembali menerima pendaftaran cabup-cawabup pada 3 hingga 5 September 2024. Ini membuka pintu bagi calon lain untuk maju Pilkada.

Sebelumnya, sejumlah elemen masyarakat Lampung Timur berdemonstrasi menuntut PDIP merekomendasikan bakal calon bupati untuk Pilkada 2024. Aksi digelar di depan kantor DPC PDIP Lampung Timur pada Selasa (27/8/2024) lalu.

Mereka sangat berharap PDIP merekomendasikan calon lain agar tak terjadi kotak kosong.

“Hanya PDI yang bisa menghilangkan perlawanan kotak kosong, artinya PDIP harus memunculkan cabup dan cawabup. Dan kami berharap kepada ibu Mega mendengarkan teriakan kami,” kata koordinator aksi Tomi.

Budi Setiawan, kader PDIP Lampung Timur yang ikut berunjuk rasa, mengatakan bahwa calon tunggal membuat demokrasi tidak berjalan karena semua parpol satu suara.

Karena itu, lanjut Budi, masyarakat mendesak agar PDIP segera mengeluarkan rekomendasi bacalon untuk melawan pasangan Ela-Azwar.

“Harapan kami tinggal PDI-P yang belum mengeluarkan rekomendasi. Kami berharap segera dikeluarkan (rekomendasi) agar tidak ada calon tunggal,” ujarnya.

Jaga Nilai Demokrasi 

Desakan juga datang dari pimpinan pondok pesantren dan Mursyid Thoriqoh se-Lampung Timur. Dalam pernyataan tertulis, mereka juga mendesak agar PDIP melawan kotak kosong di Pilkada Lampung Timur.

“Kami menaruh harapan besar hanya kepada PDIP sebagai partai yang sampai saat ini mampu menjaga nilai-nilai demokrasi dan kegotongroyongan,” tulis pernyataan tertanggal 24 Agustus 2024 itu.

Mereka meminta DPP PDIP untuk melakukan perlawanan terhadap wacana kotak kosong dalam Pilkada di beberapa provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia, terkhusus di Lampung dan utamanya di Lampung Timur

Surat pernyataan yang ditandatangani oleh 41 kyai dan pimpinan ponpes dan se-Lampung Timur tersebut ditembuskan kepada PCNU Lampung Timur dan PC RMINU Lampung Timur.

Terpisah, tokoh pemuda Sekampung Udik, Lampung Timur, Junaidi menyuarakan agar masyarakat memilih kotak kosong apabila calon bupati dan wakil bupati yang bertarung hanya satu.

“Kami akan kampanyekan pilih kotak kosong kalau hanya satu calon yang maju. Untuk itu kami berharap PDIP bisa mengusung calon sendiri agar tidak ada wacana kotak kosong” tandasnya.(FN/01)

BACA JUGA  Masinton: Oposisi Diperlukan untuk Mengontrol Kekuasaan