Desain Paspor Merah Putih Diperkenalkan di Simposium ICAO Kanada

Desain Paspor Merah Putih Diperkenalkan di Simposium ICAO Kanada
Direktur Kerja Sama Keimigrasian, Anggiat Napitupulu (kiri), saat menghadiri sebagai panelis dalam simposium program identifikasi pelancong ICAO (TRIP) di Montreal, Kanada.(Foto: Imigrasi)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Desain Paspor Merah Putih resmi diperkenalkan dalam simposium program identifikasi pelancong ICAO (TRIP) di Montreal, Kanada.

Acara yang berlangsung pada 13 sampai dengan 15 November 2024 ini dihadiri oleh perwakilan dari 193 negara anggota ICAO – termasuk Indonesia dan membahas isu-isu terkini dalam pengelolaan identitas pelancong.

Kemenkumham Bali

Direktur Kerja Sama Keimigrasian, Anggiat Napitupulu, hadir sebagai panelis
dalam simposium tersebut. Ia memaparkan mengenai fitur paspor elektronik generasi
terbaru yang tidak hanya berfungsi sebagai dokumen perjalanan, tetapi juga sebagai
representasi identitas dan budaya Indonesia.

“Paspor RI yang baru dilengkapi dengan berbagai fitur keamanan canggih. Jadi
penggunaan 33 motif batik tradisional yang dicetak dengan teknologi khusus bukan
hanya untuk alasan estetika semata melainkan juga alasan keamanan,” ujar Anggiat dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu (20/11/2024).

BACA JUGA  BMKG Akhiri Peringatan Dini Tsunami di Maluku

Anggiat juga menyebutkan bahwa chip paspor yang terhubung dengan antena radio
memungkinkan penyimpanan data biometrik dan tanda tangan digital pemegangnya
lebih aman.

“Halaman biodata yang terbuat dari polikarbonat juga membuat paspor ini lebih tahan lama dan sulit dipalsukan,” jelasnya.

Dalam simposium tersebut, dibahas lebih lanjut mengenai teknik morphing, yang menjadi ancaman bagi keamanan dokumen perjalanan internasional.

Morphing memungkinkan seseorang untuk menggabungkan wajah dua orang yang
berbeda pada sebuah foto sehingga dapat digunakan untuk memalsukan identitas.
Untuk mengantisipasi ancaman ini, negara-negara di dunia terus mengembangkan
teknologi dan prosedur keamanan yang lebih canggih, tidak terkecuali Indonesia,” papar
Anggiat.

Indonesia telah bergabung dengan jaringan Public Key Directory (PKD) ICAO sejak
tahun 2019. PKD merupakan repositori pusat yang dikendalikan oleh ICAO sebagai
media otentifikasi dokumen perjalanan setiap negara yang terdaftar dan sesuai dengan format mesin pembaca dokumen perjalanan guna memastikan validitasnya.

BACA JUGA  Melemahnya Rupiah Jadi Rp15.640/Dolar AS Kamis Pagi, Dipengaruhi Pilpres AS

Keanggotaan ini memungkinkan Indonesia untuk bertukar informasi dengan negara lain
terkait verifikasi keaslian dokumen perjalanan dan meningkatkan kerja sama dalam memerangi kejahatan lintas negara yang melibatkan penyalahgunaan dokumen.

“Kita sudah tergabung dalam jaringan Public Key Directory (PKD) ICAO. Dengan demikian, paspor kita telah terdaftar dalam sistem informasi perjalanan internasional dan dengan demikian informasi mengenai dokumen perjalanan tersebut akan di-share ke seluruh perlintasan internasional anggota ICAO yang telah mendaftar PKD,” jelas Anggiat.

Lebih lanjut Anggiat menekankan bahwa desain baru paspor Indonesia menjadi upaya
dari Imigrasi Indonesia untuk memperkuat paspor Republik Indonesia.

“Penggunaan kombinasi fitur pengaman, bahan baku, dan teknik terbaru lainnya sesuai standar ICAO menjadi perhatian utama untuk memastikan bahwa paspor dapat terlindungi selama digunakan untuk melakukan perlintasan antar negara sekaligus juga menjadi duta budaya Indonesia dengan desainnya yang indah,” tutup Anggiat.(One/01)