Situasi Memburuk, Kemenlu: WNI di Iran Dievakuasi Via Darat

WNI Iran
Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemenlu RI, Judha Nugraha menyampaikan laporan capaian pelindungan WNI selama 2024 di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Kamis (13/2/2025). FOTO: Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menyusul pemburukan situasi keamanan di negara Iran akibat serangan rudal Israel, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI memastikan proses evakuasi terhadap para WNI di Iran sedang berlangsung dan saat ini dilakukan via jalur darat.

“Evakuasi terhadap para WNI tersebut berlangsung melalui jalur darat,” kata Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha melalui taklimat media yang dikutip di Jakarta, Jumat (20/6/2025).

Ia menambahka bahwa sebelum evakuasi berjalan, para WNI telah “berkumpul dan menginap semalam di ‘safehouse'” KBRI Teheran.

Meski demikian, Judha Nugraha tidak mengungkapkan lebih rinci terkait jumlah WNI yang dievakuasi maupun perkiraan waktu ketibaan para WNI ke Tanah Air.

BACA JUGA  Camat Kota Kisaran Timur Launching Gerakan Serentak Uji Coba Makanan Gratis

Namun demikian, secara terpisah, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Budi Gunawan mengungkapkan ada sebanyak 115 WNI yang akan dievakuasi dari Iran pada Jumat (20/6) ini.

“Tahap pertama evakuasi akan dimulai pada 20 Juni 2025, dengan 115 WNI diberangkatkan menggunakan empat bus dari Teheran,” katanya.

Ia mengatakan bahwa evakuasi via jalur darat tersebut adalah berdasarkan pertimbangan keamanan.

Sedangkan Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menambahkan bahwa para WNI tersebut akan dibawa ke Baku, Azerbaijan sebelum direpatriasi ke Tanah Air pada Ahad (22/6).

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono memutuskan meningkatkan status siaga keamanan di wilayah KBRI Teheran dari Siaga 2 ke Siaga 1, sehingga memberi lampu hijau untuk mengevakuasi para WNI dari negara tersebut.

BACA JUGA  Wali Kota Bogor Temui Heru Bahas KTT ASEAN dan Kemacetan

Di sela-sela kunjungan kenegaraan di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6), Menlu mengungkapkan bahwa keputusan tersebut adalah berdasarkan semakin meningkatnya intensitas serangan Israel ke Iran dan sasaran serangan yang meluas dari target-target militer ke fasilitas sipil.

Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat sejak Jumat (13/6) ketika Israel melancarkan serangan udara di sejumlah lokasi di Iran, termasuk fasilitas militer dan nuklir.

Serangan Israel memicu Teheran untuk melancarkan serangan balasan ke sejumlah titik di negara tersebut pada hari yang sama.

Otoritas Israel menyebut sekurangnya 24 orang tewas dan ratusan lainnya terluka akibat serangan balasan Iran.

Sementara itu menurut media Iran sebanyak 639 orang tewas dan lebih dari 1.300 orang lainnya terluka di Iran imbas serangan Israel. (Ant/02)

BACA JUGA  Ratusan Kades Pasuruan Ikuti Sosialisasi dan Diseminasi PKD