PDPI: Waspada Flu Burung, Namun Warga Tidak Perlu Panik

Pengurus PDPI Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) pada Webinar "Kewaspadaan Penyakit Flu Burung" di Jakarta, Jumat (3/3/2023). FOTO: dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Erlina Burhan, MSc, SpP(K) mengatakan masyarakat perlu mewaspadai flu burung, namun jangan panik karena hingga saat ini kasus penyakit menular pada unggas tersebut masih terkendali.

“Tidak perlu panik, karena hingga saat ini kasus penyakit menular pada unggas, namun perlu tetap waspada karena situasi sangat dinamis,” katanya dalam Webinar “Kewaspadaan Penyakit Flu Burung” yang diikuti di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

Kemenkumham Bali

Ia menjelaskan flu burung merupakan nama lain dari avian influenza, yaitu penyakit menular pada unggas yang disebabkan oleh virus Influenza tipe A atau virus H5N1.

Disebutkannya bahwa H5N1 tergolong high pathogenic avian influenza (HPAI) yaitu penyakit zoonosis yang berasal dari unggas yang sangat fatal dan menular.

BACA JUGA  Medco Power Indonesia International Tennis Championships, Saatnya Bikin Kejutan

“Namun, seiring berjalannya waktu kejadian luar biasa HPAI di dunia menjadi cukup terkendali,” katanya.

Selain unggas, kata dia, penyakit ini dapat menginfeksi berbagai macam spesies hewan seperti babi, kuda hingga mamalia laut.

Ia juga menyebutkan bahwa terdapat satu kasus terkonfirmasi pertama flu burung pada manusia yang menyebabkan kematian di Kamboja.

“Sampai saat ini investigasi kasus masih berlangsung dan belum ditemukan bukti adanya transmisi antarmanusia,” katanya.

Ia menyatakan masyarakat harus mengetahui bagaimana cara penularan flu burung agar dapat melakukan pencegahan dengan intervensi yang benar.

“Penularannya pertama kontak dengan sekret atau cairan unggas atau tinja unggas yang terinfeksi, atau bisa jadi dari udara yang tercemar atau kontak dengan benda yang tercemar influenza,” katanya.

BACA JUGA  PLN Gandeng IEA Matangkan JETP-IPP Akselerasi Transisi Energi

Kemudian dia juga mengatakan bahwa masyarakat yang memiliki gejala “influenza-like illness” setelah kontak dengan unggas terinfeksi dalam 10 hari terakhir maka perlu segera memeriksakan diri ke dokter atau fasilitas pelayanan Kesehatan terdekat dan melakukan isolasi diri hingga terbukti tidak terjangkit Flu Burung.

“Sekali lagi kami imbau masyarakat jangan panik, karena masih belum terbukti terjadi penularan dari manusia ke manusia seperti COVID-19, ini baru dari unggas ke manusia, namun tetap waspada,” kata Erlina Burhan. (02/Ant)

Tinggalkan Balasan