Aksi Bela Palestina: Ajukan Kejahatan Zionis Israel ke Mahkamah Internasional

Aksi demontrasi massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, Ahad (5/11/2023) di kawasan Monas, Jakarta Pusat, yang diikuti lintas unsur, baik lintas agama, organisasi massa, dan juga diikuti wakil pemerintah Indonesia dan masyarakat luas, menuntut perang segera dihentikan dan dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel di Palestina untuk diajukan ke Mahkamah Internasional. FOTO: dok.Ant/FB

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Aksi demontrasi massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina, Ahad (5/11/2023) di kawasan Monas, Jakarta Pusat, yang diikuti lintas unsur, baik lintas agama, organisasi massa, dan juga diikuti wakil pemerintah Indonesia dan masyarakat luas, menuntut perang segera dihentikan dan dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel di Palestina untuk diajukan ke Mahkamah Internasional

Tuntutan itu, adalah poin pertama dari enam tuntutan yang dibacakan secara bergiliran oleh beberapa tokoh lintas agama.

Tokoh lintas agama tersebut adalah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis (NU), mantan Ketua Umum Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) 1998-2002, Dr Candra Setiawan, Perwakilan dari Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi), Prof Dr Philiph Wijaya, Sekretaris Eksekutif Bidang Marturia Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Pendeta Jimmy M Immanuel Sormin, dan Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Prof Sudarnoto Abdul Hakim (Muhammadiyah)

Keenam tuntutan tersebut adalah:

1. Menuntut perang segera dihentikan dan dilakukan penyelidikan internasional atas kejahatan kemanusiaan dan perang oleh Israel untuk diajukan ke Mahkamah Internasional

BACA JUGA  Liburan Akhir Tahun, Monas Kembali Buka Wisata Malam

2. Demi kemanusiaan, perdamaian dan keadilan kami menentang keras penjajahan Israel atas Palestina dan mengecam keras politik “apartheid”, genosida, “holocauts” dan terorisme yang terus dilakukan Israel.

“Maka kami menyerukan kepada pemerintah negara-negara Islam, negara-negara Arab untuk membatalkan hubungan diplomatik dan atau tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel sampai negara Palestina yang merdeka dan berdaulat berdiri tegak. Sebagai bentuk solidaritas bagi Palestina, seyogyanya bangsa Indonesia, sebagai bangsa cinta damai dan keadilan memboikot dan tidak membeli produk-produk Israel dan produk-produk pakaian makanan dan minuman yang menyumbang kepada Israel,”.

3. Kami memberikan apresiasi kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas keputusan dan resolusinya atas Israel antara lain sebagai pelanggar HAM berat. Namun PBB perlu melakukan langkah-langkah nyata dan tegas dalam menegakkan resolusinya dengan menghilangkan kekuatan veto dari negara-negara yang menampilkan standar ganda terhadap masalah Palestina.

4. Kami mendukung penghargaan atas sikap tegas dan konsisten Indonesia yang sejak zaman Presiden Bung Karno hingga sekarang, zaman Presiden Joko Widodo terus menolak penjajahan Israel dan mendukung Palestina merdeka, mengapresiasi sikap diplomasi tegasnya yang dilakukan oleh Menlu Retno Marsudi, baik di forum KTT OKI maupun sidang umum PBB. Kami mendorong pemerintah Indonesia untuk semakin mendorong kolaborasi negara-negara anggota OKI, ASEAN, bersama negara-negara seperti Rusia, China, Bolivia yang mengambil sikap tegas atas Israel.

BACA JUGA  MA Tutup Kasus dugaan Pelanggaran Etik Kasasi Ronald Tannur

5. Menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu bangsa Palestina, Gaza dengan diplomasi hingga demonstrasi opini, dana dan doa. Berharap agar itu semua dapat membuka nurani dunia dan menyelamatkan kemanusiaan dan akal sehat untuk membantu membuka pintu hati dan kebijakan internasional hadirnya keadilan perdamaian di kawasan Timur Tengah hingga ke seluruh dunia dengan Palestina merdeka dan enyahlah penjajah Israel dari bumi.

6. Menyerukan kepada umat berbagai agama untuk memanjatkan doa kehadirat Allah Yang Maha Kuasa untuk memberi kekuatan lahir dan batin bagi rakyat Palestina dalam menanggung penderitaan dan mewujudkan kemerdekaan bangsa dan negaranya.

Aksi Bela Palestina di kawasan Monas, Jakarta Pusat itu dilangsungkan sejak pukul 06.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB.

Selain dihadiri masyarakat dari berbagai daerah, sejumlah tokoh masyarakat juga menghadiri Aksi Bela Palestina itu.

BACA JUGA  Polisi Amankan 33 Sepeda Motor yang Ditinggalkan Pendemo Omnibus Law

Tokoh itu adalah mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, mantan Ketua Umum Muhammadiyah Pof Din Syamsuddin, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan bakal calon presiden Anies R Baswedan.

Sedangkan dari unsur pemerintah adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Ketua DPR Puan Maharani, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Sebelumnya, dalam media sosial yang dilansir Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina juga disebutkan tokoh lainnya yang hadir yakni Pdt. Henrek Lokra, KH Anwar Abbas, KH Bachtiar Nasir, KH Amirsyah Tambunan, KH Zaitun Rasmin – KH Hidayat Nur Wahid (Wakil Ketua MPR) dan ustadzah Sabriati Aziz. (02)