JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Al Quran terjemahan bahasa Gayo hasil kerja sama antara Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Takengon, Provinsi Aceh resmi diluncurkan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan dan Latihan (Balitbang Diklat) Kemenag, Arskal Salim menginformasikan hal itu dalam keterangan di Jakarta, Jumat (29/3/2024).
“Terjemahan bahasa Gayo ini tidak hanya akan memberikan berkah bagi masyarakat Gayo, tetapi juga menjadi bagian dari kebanggaan masyarakat Aceh pada umumnya,” katanya.
Pihaknya mengapresiasi kerja keras tim penerjemah Al Quran dari IAIN Takengon dan tim dari Puslitbang LKKMO.
Ia menyoroti kompleksitas proses translasi dan validasi yang berhasil diselesaikan tanpa kendala.
Menurut dia, proses alih bahasa ini penting karena bahasa tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga menyimpan dimensi spiritual.
“Bahasa merefleksikan pikiran dan perasaan kita. Ketika bahasa ini diangkat menjadi terjemahan bahasa Gayo, secara tidak langsung meningkatkan derajat bahasa Gayo itu sendiri,” kata Arskal Salim.
Penjabat (Pj) Bupati Bener Meriah, Haili Yoga menyebut peluncuran ini sebagai momentum bersejarah karena bertepatan dengan 17 Ramadhan 1445 Hijriah.
Dia berharap terjemahan Al Quran akan mendorong lebih banyak masyarakat untuk gemar membaca kitab suci umat Islam itu di wilayah setempat.
“Menurut saya, dengan hadirnya Al Quran terjemahan bahasa Gayo, maka tidak ada alasan lagi bagi masyarakat Gayo untuk tidak menghayati dan mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Rektor IAIN Takengon, Prof Dr Zulkarnain, M.Ag mengatakan penerjemahan Al Quran akan terus diperbaharui sesuai kebutuhan.
Pihaknya akan melibatkan tokoh adat, ahli bahasa, dan pihak lainnya untuk menyempurnakan terjemahan ini dalam edisi revisi mendatang
Dia berharap, peluncuran Al Quran terjemahan bahasa Gayo ini menjadi tonggak penting dalam memperkaya literatur keagamaan lokal serta memperkuat identitas dan keberagaman budaya di Indonesia, khususnya di Aceh.
“Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara pemerintah, lembaga riset, dan institusi pendidikan agama, diharapkan Al Quran ini akan memberikan manfaat yang besar bagi umat Islam di Indonesia,” kata Zulkarnain. (02/Ant)