Berita  

Anies Belum Putuskan Setop PTM di DKI Usai Jokowi Minta Evaluasi

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (dok.JJ)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum memutuskan untuk menghentikan kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Ibu Kota. Ia menyebut, sejauh ini pemerintah provinsi masih terus melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan PTM di tengah sinyal lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di Jakarta.

Hal itu Anies sampaikan sekaligus merespons Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang baru-baru ini menginstruksikan tiga provinsi, salah satunya DKI Jakarta, untuk mengevaluasi PTM usai temuan kasus di lingkungan sekolah mulai meningkat.

“Kita sedang monitoring terus [PTM]. Dan kalau kita lihat perjalanan selama ini, salah satu faktor menetapkan pengetatan adalah tentang keterisian di rumah sakit,” kata Anies saat mengunjungi rumah ibadah Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Palmerah, Jakarta Barat, Selasa (1/2).

BACA JUGA  Kasus Covid-19 Naik, Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan PTM Dibagi Dua Sesi

Anies melanjutkan, segala kebijakan pemerintah provinsi DKI terkait penanganan Covid-19 selama ini berpedoman pada keterisian rumah sakit. Ia mengatakan, apabila keterisian rumah sakit di DKI penuh, maka pihaknya akan mulai melakukan sejumlah pengetatan.

Namun demikian, segala regulasi pengetatan aturan Covid-19 di Jakarta menurutnya harus melalui koordinasi bersama kementerian atau lembaga dan pemerintah pusat. Untuk itu, ia meminta warga untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19 agar meminimalisir laju penularan virus corona di Ibu Kota.

“Jadi selama ini kalau mengambil keputusan begitu. Kita ingat Juni-Juli lalu ketika jumlah tempat tidur perawatan meningkat signifikan, kemudian kita harus meningkatkan kapasitas,” ujarnya.

Presiden Jokowi sebelumnya meminta agar pelaksanaan PTM di tiga provinsi penyumbang kasus aktif Covid-19 terbanyak yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten segera dievaluasi.

BACA JUGA  Patuh Prokes Jadi Kunci Anak Bisa Aman selama PTM

Selain itu, Jokowi juga mendorong agar percepatan program vaksinasi Covid-19 dilakukan kepada sasaran warga lansia dan juga anak-anak usia 6-11 tahun guna memberikan proteksi tambahan saat pelaksanaan PTM.

 

 

Tinggalkan Balasan