JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badai Taifun Kong-rey yang menghantam Pulau Taiwan pada Kamis (31/10/2024) siang waktu setempat, menurut Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, merujuk laporan Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, menyatakan tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban.
Dalam laporan yang dikutip d Jakarta, Jumat (1/11), Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha menjelaskan bahwa KDEI Taipei terus memantau dan menjalin komunikasi dengan WNI dan simpul WNI di Taiwan untuk memastikan keselamatan mereka di tengah badai itu.
Badai taifun adalah badai tropis yang memiliki daya rusak tinggi. Kata taifun berasal dari frasa Tionghoa tái fēng atau dalam bahasa Jepang tai fuu yang berarti “angin besar”.
“Hingga saat ini kita tidak mendapatkan informasi adanya WNI yang terdampak Taifun Kong-rey,” kata Judha.
Ia mengatakan sebagaimana dilaporkan KDEI Taipei, Taifun Kong-rey menyebabkan 27 korban luka dan memaksa lebih dari 2.200 warga di pesisir Taiwan mengungsi.
Selain menimbulkan tanah longsor di sejumlah titik di pesisir timur Taiwan, taifun tersebut menyebabkan layanan kereta api dan sejumlah penerbangan ditangguhkan.
Untuk itu, KDEI Taipei terus mengimbau kepada WNI yang berada di Taiwan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Taifun Kong-rey beserta dampaknya, kata Judha Nugraha.
Sementara itu, KDEI Taipei melalui akun media sosialnya pada Rabu (30/10) mengimbau WNI di Taiwan untuk tetap mengikuti perkembangan informasi badai dari otoritas setempat ataupun dari KDEI.
WNI di Taiwan turut diimbau tak keluar dari kediaman masing-masing kecuali untuk keperluan mendesak. Terlebih, otoritas Taiwan telah meliburkan seluruh aktivitas kerja dan sekolah akibat badai itu.
Menurut informasi badan cuaca pusat (CWA) Taiwan, peringatan badai berlaku untuk seluruh wilayah di Pulau Taiwan selama Taifun Kong-rey menerjang daerah tersebut.
Badan cuaca Taiwan juga menyatakan, badai yang pertama kali terdeteksi di tenggara Pulau Taiwan tersebut diperkirakan akan bergerak ke arah barat laut dengan kecepatan 17 kilometer per jam saat menerjang daratan pulau tersebut, sebelum membelok ke arah utara. (Ant/02)