JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Setelah pandemic bisnis pengiriman barang terus meroket, karena masyarakat lebih banyak mengandalkan belanja tanpa kontak fisik untuk menghindari penyebaran virus Corona.
Pendapatan jasa pengiriman barang terus melejit dalam beberapa waktu terakhir.
Namun demikian, ada ancaman yang datang seiring dengan suksesnya bisnis ini. Direktur Utama Paxel.co Zalfi Ilham Masita mengatakan, bisnis jasa kirim barang dihantui oleh tumpukan sampah, mengingat setiap pengiriman barang disertai dengan pembungkus yang berbeda.
“Salah satu tantangan adalah lingkungan. Kalau ke supermarket atau pasar biasa belanja satu kantong ada 15 item. Sekarang 15 item dikirim masing-masing dengan kemasan berbeda,” kata Ilham dalam diskusi daring, Jakarta, Selasa (9/11/2021).
Ilham mengatakan, e-commerce contohnya. Sangat sulit terhindar dari penumpukan sampah. Sebab, para penjual ingin memastikan barang sampai di tangan pembeli dengan kemasan bagus. Begitupun dengan pembeli akan memberikan penilaian positif.
“Ini kita lihat sampah yang dihabiskan oleh e-commerce besar. E-commerce banyak, sampah juga akan lebih banyak,” katanya.
Untuk itu, kata Ilham, kondisi tersebut harus segera dicarikan jalan keluar. Sebab bisnis jasa pengiriman barang secara online akan terus tumbuh bahkan kian meningkat.
“Ini perlu kita mulai dari sekarang usahakan. Antisipasi sampahnya makin besar, karena online bisnis makin besar,” tandasnya.(red)