TANJUNGPINANG, SUDUTPANDANG.ID – Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dan Riau sukses menggelar Pekan Budaya Melayu 2023. Event budaya Melayu ini resmi ditutup Sekda Kota Tanjungpinang, Zulhidayat di lapangan Pamedan Jl. Basuki Rahmat, Tanjungpinang, pada Jumat (28/7/2023) malam.
Acara tersebut digelar selama tempat hari mulai 25 – 28 Juli 2023. Berbagai macam event yang digelar di antaranya workshop silat Melayu, workshop pantun, pergelaran dan pertunjukan seni, bazar, lomba fotografi, lomba silat perkawinan hingga lomba lukis dan mewarnai.
Zulhidayat mengatakan, Pemerintah Kota (Pemko) Tanjungpinang sangat mengapresiasi terselenggaranya kegiatan Pekan Budaya Melayu, kegiatan ini dapat menggerakkan roda perekonomian.
“Tadi saya mendengar ada juga peserta dari luar Tanjungpinang seperti Tanjung Batu, Tambelan, dan Lingga. Hal ini tentu menjadi daya ungkit ekonomi di Tanjungpinang. Sehingga saya menyampaikan apresiasi kepada Balai Pelestarian Kebudayaan atas terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Sekda saat penutupan Pekan Budaya Melayu 2023.
Sekda berharap ke depan kegiatan ini dapat dikolaborasikan antara BPK, Pemko Tanjungpinang hingga Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri. Sehingga kegiatan ini dapat dilaksanakan lebih meriah dengan jumlah peserta lebih banyak, tidak hanya dari Kepri tapi bisa mengundang dari negara tetangga Malaysia dan Singapura.
Sekda menuturkan, Ketua Tim Dewan Juri sangat takjub dengan Pulau Penyengat dan Budaya Melayu.
“Selama menjadi juri Desa Wisata yang telah dilaksanakan beberapa tahun lalu, beliau baru pertama menemukan sesuatu yang berbeda dari daerah lain, yaitu manuskrip,” ujarnya.
Bahkan, lanjut Sekda, tim juri mendorong Pulau Penyengat menjadi pusat literasi budaya Melayu Islam dunia. Hal ini jadi bukti Pulau Penyengat memiliki potensi yang luar biasa untuk mendorong perekonomian Kota Tanjungpinang.
“Tanjungpinang ini memang potensi atau kekuatan yang bisa mendorong ekonomi adalah salah satu paling utama adalah pariwisata budaya, sejarah, cagar budaya dan religi,” ucapnya.
“Kami harapkan Pulau Penyengat sebagai icon budaya kita yang sudah dirapikan oleh pemerintah provinsi bersama Pemko Tanjungpinang dapat menjadi lokomotif perekonomian Kota Tanjungpinang ke depan, dan akan membangkitkan sisi ekonomi yang lainnya,” harapnya.
Kepala BPK Wilayah IV Riau dan Kepri Jumhari mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya Pemko Tanjungpinang yang telah mendukung Pekan Budaya Melayu 2023 sehingga berjalan dengan sukses.
“Terima kasih kepada Pemko Tanjungpinang, ini jadi pembuktian sinergi untuk bersama-sama melestarikan budaya Melayu,” ucap Jumhari.
Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh Zulkifli selaku ketua panitia penyelenggara Pekan Budaya Melayu.
“Dengan adanya kegiatan Pekan Budaya Melayu akan memberikan wawasan kepada masyarakat bahwa perlu melestarikan seni budaya Melayu, seni budaya sangat beragam,” ujarnya.
Zulkifli berharap tahun depan event ini bisa lebih besar lagi dengan koordinasi yang lebih mantap dengan pemerintah daerah.
“Dengan adanya event seperti ini nantinya generasi muda akan melihat selalu event yang berbau budaya, khususnya budaya Melayu,” pungkasnya.(ian/01)