BEKASI, SUDUTPANDANG.ID – Layanan TransJakarta resmi memperluas jaringan transportasinya ke wilayah Bekasi dengan membuka rute baru Vida Bantargebang-Halte UKI Cawang. Peresmian jalur ini dilakukan langsung oleh Pj Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, sebagai bagian dari upaya memperkuat konektivitas antarwilayah di kawasan Jabodetabek.
Peresmian ini juga dihadiri oleh Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Wakil Wali Kota Abdul Harris Bobihoe, yang turut serta menjajal langsung perjalanan perdana bersama masyarakat.
Dalam sambutannya, Tri Adhianto menyampaikan apresiasinya terhadap pengembangan jaringan TransJakarta. Menurutnya, rute baru ini adalah bentuk nyata kolaborasi antarwilayah untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi umum.
“Ini langkah strategis dalam mengurai kemacetan. Pemerintah Kota Bekasi sangat mendukung karena manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Apalagi ada subsidi tarif untuk 15 kategori penumpang,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa perluasan jaringan TransJakarta akan mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik yang lebih murah, nyaman, dan ramah lingkungan.
Rute TransJabodetabek Vida Bantargebang – UKI Cawang membentang sepanjang 42 kilometer dengan lima titik pemberhentian, terdiri dari empat di wilayah Bekasi dan satu di Jakarta.
Abdul Harris Bobihoe menyebut bahwa layanan ini menawarkan solusi mobilitas yang modern, terutama bagi masyarakat urban yang membutuhkan efisiensi waktu dan biaya.
“Ini adalah transportasi publik yang sudah terintegrasi, dengan frekuensi waktu operasional yang teratur dan harga tiket yang terjangkau. Cocok untuk mobilitas harian masyarakat Bekasi,” jelasnya.
Waktu tempuh rata-rata: Sekitar 60–70 menit tergantung kondisi lalu lintas Frekuensi keberangkatan:
- Setiap 10 menit di jam sibuk.
- Setiap 20 menit di luar jam sibuk
Tarif promo:
- Rp 2.500 saat jam sibuk.
- Rp 3.500 pada jam normal
Maka dengan hadirnya rute ini, diharapkan semakin banyak warga yang beralih ke transportasi massal, mendukung program pengurangan emisi karbon dan menciptakan sistem transportasi yang terintegrasi dan berkelanjutan di wilayah metropolitan.(EGI/04)