PROBOLINGGO – JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Komandan Kodim (Dandim) 0820/Probolinggo Letkol Arh Iwan Hermaya P bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Probolinggo menghadiri semarak budaya dalam rangka tasyakuran Hari Jadi Kabupaten Probolinggo (Harjakapro) ke-279 dan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, Sabtu (10/5).
Salah satu momen paling ditunggu masyarakat dalam perayaan ini adalah rebutan lima gunungan hasil bumi. Gunungan tersebut disusun menjulang dan berisi beragam hasil panen, seperti sayur-mayur, buah-buahan, hingga jajanan tradisional. Tradisi ini diyakini sebagai simbol keberkahan dan kemakmuran bagi siapa saja yang berhasil memperoleh bagian dari gunungan tersebut.
Dalam sambutannya, Letkol Iwan menyampaikan rasa bangga dan syukurnya atas antusiasme masyarakat dalam merayakan hari jadi kabupaten tercinta.
“Kita rayakan dengan sederhana namun penuh makna. Tradisi sedekah bumi ini bukan sekadar seremoni, tetapi bagian dari identitas kita sebagai masyarakat Kabupaten Probolinggo yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, gotong royong, dan rasa syukur,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya sekaligus penguat rasa cinta masyarakat terhadap tanah kelahirannya. Letkol Iwan berharap tradisi budaya tersebut bisa dikembangkan menjadi daya tarik pariwisata budaya yang mampu mendorong perekonomian lokal.
“Kegiatan ini sangat penting untuk membangun ruang ekspresi bagi seni dan budaya lokal. Kami di TNI siap mendukung Pemkab Probolinggo mewujudkan daerah yang maju, baik secara infrastruktur, budaya, maupun pariwisata,” tambahnya.
Ia juga berharap agar ke depan, wisatawan yang datang ke Gunung Bromo bisa turut mengenal dan mencintai kekayaan budaya Kabupaten Probolinggo.
Menutup pernyataannya, Letkol Iwan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersatu membangun daerah.
“Mari kita jaga semangat pelayanan dan pembangunan, rawat harmoni serta kedamaian, dan berikan ruang seluas-luasnya bagi kreativitas, inovasi, dan budaya lokal,” tuturnya.
Untuk diketahui, perayaan Harjakapro ke-279 ini membuktikan bahwa Kabupaten Probolinggo tidak hanya kaya akan sumber daya alam, namun juga memiliki kekuatan sosial budaya yang mampu menopang kemajuan daerah. Tradisi seperti ruwatan agung dan sedekah bumi menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan yang penuh harapan.(ACZ/08).