Hemmen

Gempa M5,9 di Selatan Jabar, BMKG: Dipicu Deformasi Lempeng Indo-Australia

Tangkapan layar peta pusat gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,9 di selatan Jawa Barat, Rabu (3/1/2024). FOTO: bmkg.go.id

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Gempa BUMI berkekuatan magnitudo 5,9 yang terjadi di selatan Jawa Barat pemicunya adalah deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia, demikian dinyatakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Rabu (3/1/2024) menjelaskan berdasarkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser-naik (oblique thrust).

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi kedalaman menengah akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Lempeng Eurasia,” katanya.

Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada pukul 07.53 WIB itu memiliki parameter update dengan magnitudo M5,7.

BACA JUGA  Tembok MTsN 19 di Cilandak Roboh Diterjang Banjir, 3 Orang Meninggal Dunia

Episenter gempa berpusat pada koordinat 7,57 lintang selatan dan 106,17 bujur timur, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 77 Km arah barat daya Sukabumi, Jawa Barat, pada kedalaman 63 km.

Ia memaparkan gempa bumi itu berdampak dan dirasakan di daerah Surade, Kabupaten Sukabumi dengan skala intensitas IV MMI (modified mercally intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Gempa juga dirasakan di daerah Palabuhan Ratu, Cianjur, Panggarangan, Lebak, Garut, dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).

Kemudian, daerah Lembang, Bandung Barat, Cimahi dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), serta Tangerang Selatan dengan skala intensitas II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

BACA JUGA  Rupiah Melemah Seiring Pernyataan Fed Akan Terus Perangi Inflasi

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” katanya.

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, kata Daryono. (02/Ant)

Barron Ichsan Perwakum