“Pemimpin harus memiliki kemampuan motivasi diri, yang artinya seorang pemimpin jangan cepat mengeluh, tidak putus asa, kemudian jangan suka menyalahkan. Jadi motivasi diri itu penting karena dapat mempengaruhi performa dalam organisasi.”
PONTIANAK, SUDUTPANDANG.ID – Kepemimpinan adalah subjek yang paling penting untuk membimbing orang lain, tim maupun seluruh organisasi. Pimpinan dapat didefinisikan sebagai proses mempengaruhi atau mengarahkan aktivitas yang berkaitan dengan tugas-tugas yang diikuti dengan manajemen.
Demikian disampaikan Gubernur Kalbar Sutarmidji, saat memberikan paparan kepada Ikatan Mahasiswa Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak melalui video telekonferensi dengan tema “Latihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa 2020” di Ruang Data Analisis Kantor Gubernur Kalbar, Rabu (7/7/2021).
“Seperti menegakkan disiplin, melaksanakan tugas dengan benar serta mengarahkan kelompok dan memberikan motivasi. Sedangkan manajemen merupakan ilmu seni dan perencanaan pengorganisasian agar mencapai tujuan yang sudah ditetapkan,” kata Sutarmidji.
Dilihat dari dua sisi, kepemimpinan dan manajemen harus dapat berkolaborasi dengan baik, maka capaian output-nya akan bisa memenuhi keinginan dari satu organisasi maupun orang-orang yang berada dalam organisasi tersebut.
Ia juga mengatakan, seorang pemimpin itu biasanya seorang manajer dan manajer belum tentu seorang pemimpin. Artinya dia harus benar-benar melihat apa yang bisa dia kerjakan untuk membawa organisasi ke arah dan terimplementasi lebih baik.
“Yang harus ada pada pemimpin adalah integritas. Ini penting bagi seorang pemimpin agar dia bisa mengembangkan dan membawa manfaat bagi organisasi yang dipimpinnya,” ungkap Sutarmidji.
Untuk menjadi pemimpin yang efisien, pemimpin harus memiliki kemampuan memotivasi diri sehingga dapat memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama organisasinya.
“Pemimpin harus memiliki kemampuan motivasi diri, yang artinya seorang pemimpin jangan cepat mengeluh, tidak putus asa, kemudian jangan suka menyalahkan. Jadi motivasi diri itu penting karena dapat mempengaruhi performa dalam organisasi,” jelas mantan Wali Kota Pontianak ini.
Gubernur Kalbar mengingatkan kepada para hahasiswa bahwa pemimpin harus mampu berbicara di muka umum (public speaking) karena menunjukkan tampilan pemimpin tersebut.
“Kalau saya berpendapat public speaking itu kita melihat kapan bicara dengan bahasa yang formal ataupun non formal, tapi yang paling penting seorang pemimpin harus dapat menyampaikan komunikasi yang baik agar masyarakat dapat memahami apa yang telah disampaikan,” ungkapnya.(L4Y)