“Tidak ada provinsi lain yang memiliki 1.000 Megalit kecuali Sulteng, dan ini 3.000 tahun sebelum masehi. Jadi Sulteng bukan hanya Negeri Tadulako saja, tapi Negeri 1.000 Megalitikum.”
PALU, SUDUTPANDANG.ID – Selain populer dengan nama “Negeri Tadulako”, Sulawesi Tengah (Sulteng) juga dikenal dengan nama “Negeri 1.000 Megalit”. Penamaan ini kembali diingatkan oleh Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura, saat acara peresmian gedung Graha Perubahan Kejati Sulteng, pada Senin (6/2/2023) kemarin.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Rusdy Mastura menceritakan bahwa sekitar 3.000 tahun sebelum masehi, wilayah Sulteng sudah dikenal memiliki banyak artefak kebudayaan megalitikum. Hal ini bisa dibuktikan di Lembah Bada, Kabupaten Poso.
“Tidak ada provinsi lain yang memiliki 1.000 Megalit kecuali Sulteng, dan ini 3.000 tahun sebelum masehi. Jadi Sulteng bukan hanya Negeri Tadulako saja, tapi Negeri 1.000 Megalitikum. Saya mohon maaf jika saya berani populerkan itu, karena tidak ada di provinsi lain bahkan mungkin di dunia saja tidak ada,“ ujar Rusdy Mastura yang pernah menjabat Wali Kota Palu dua periode.
Selain bercerita tentang Negeri 1.000 Megalitikum, Rusdy Mastura juga memuji kemegahan bangunan baru kantor Kejati Sulteng yang diberi nama gedung Graha Perubahan.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulteng, saya sebagai gubernur mengapresiasi atas peresmian gedung Graha Perubahan Kejati Sulteng yang begitu megah dan indah, semoga gedung ini dapat memberi suasana kerja yang nyaman meningkatkan etos kerja meningkatkan sinergitas Korps Adhyaksa dengan Pemperov Sulteng,” ucap Rusdy Mastura. (RN/01)