Hemmen

Hindari Kepadatan DPRD DKI Rapat di Bogor

Foto:dok.Fotografer

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Augustinus Pelaksana tugas (Plt) Sekretariat Dewan DPRD DKI Jakarta mengatakan, anggota dewan mengadakan rapat pembahasan APBD di Bogor guna mengurangi kepadatan.

Menurutnya, jika rapat di Gedung DPRD DKI akan sangat padat kerumunan.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

“Kemarin kita kan coba P2APBD itu kita bahas di kantor, aduh itu terlalu crowded. Pertimbangan dari pimpinan dewan itu supaya yang ruang terbuka mintanya,” katanya, Kamis (7/10/2021).

Dia menuturkan, kepadatan jika rapat dilakukan di Gedung DPRD DKI karena meski pihak dewan sudah mengimbau menjaga kapasitas, asisten atau pendamping Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) tetap menghadiri agenda rapat.

“Tetap saja pendamping pendamping kepala SKPD itu tetap datang,” tandasnya.

Untuk diketahui, selama dua hari, terhitung 7-8 Oktober, anggota DPRD DKI Jakarta akan membahas APBD-P 2021. Setelah rapat dilakukan, eksekutif akan menyusun segala masukan dan saran dari legislatif.

BACA JUGA  Tim Gabungan Kelurahan Gunung Gelar Operasi Tertib Masker di Pasar Mayestik

Nantinya, pada 13 Oktober, eksekutif dan legislatif akan menandatangani nota kesepahaman dari APBD-P tersebut.

“Tanggal 13 hari Rabu kita melakukan MoU eksekutif dengan legislatif,” sebut Augustinus.

Berdasarkan surat undangan yang dikeluarkan oleh Sekretariat DPRD dan ditandatangani Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi, pelaksanaan rapat akan dilakukan di Cipayung, Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

Sementara itu, Rapat paripurna DPRD DKI Jakarta dengan agenda interpelasi Formula E digelar di Gedung DPRD DKI Jakarta, walaupun pada akhirnya ditunda. Rapat tidak kuorum karena hanya dihadiri oleh Fraksi PDIP dan PSI saja.

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi menunda rapat itu usai perwakilan fraksi maupun anggota menyampaikan pandangannya. Rapat tersebut hanya dihadiri oleh 32 orang anggota DPRD dari Fraksi PDI Perjuangan dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

BACA JUGA  Kejutan, Vito Tumbangkan Sen

“Izin sebelum kami putuskan, kami akhiri, kuorumnya di dalam forum ini juga tidak kuorum 50 plus 1, jadi rapat paripurna pengusulan interpelasi kami skors. Saya ralat, bukan diskors, tapi ditunda,” kata Prasetio saat memimpin rapat, di ruang paripurna gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (28/9/2021).

Menurut Prasetyo tak masalah rapat tetap dilaksanakan meski jumlah anggota dewan yang hadir tidak kuorum. Ia pun tidak menjelaskan kapan rapat paripurna selanjutnya akan digelar.

“Kan kita minta pandangan juga ke teman-teman, apa sih usulannya. Saya sebagai pimpinan, boleh dong tidak mengambil keputusan hari ini, jadi boleh, enggak ada keputusan hari ini,” ucapnya.

Diketahui, rapat paripurna tersebut bakal menentukan akankah DPRD melakukan interpelasi atau tidak. Saat ini, sudah ada 33 anggota DPRD dari Fraksi PDIP dan PSI yang menandatangani usulan hak interpelasi. Adapun total jumlah wakil rakyat DKI di Kebon Sirih itu saat ini mencapai 105 orang.

BACA JUGA  Pemkot Jaktim Ubah Lahan Kosong Bekas PKL Jadi Taman

Sementara, tujuh fraksi lain di DPRD yakni Gerindra, PKS, Nasdem, Demokrat, Golkar, PAN, PKB-PPP, menyatakan menolak untuk hadir dalam rapat paripurna.(red)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan