Joe Biden Mundur sebagai Capres AS, Ternyata Ini Alasannya

Joe Biden Mundur sebagai Capres AS, Ternyata Ini Alasannya
Presiden AS Joe Biden.(Foto:Dok.AP Photo/Patrick Semansky)

SUDUTPANDANG.ID – Presiden Joe Biden resmi mundur dari pencalonan sebagai calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS) pada Minggu (21/7/2024) waktu setempat. Pengumuman Joe Biden dari pemilihan presiden (Pilpres) AS yang bakal digelar pada 5 November mendatang, mengejutkan banyak pihak.

Dilansir dari BBC, Senin (22/7/2024), pria berusia 81 tahun itu menyatakan sebuah kehormatan terbesar untuk menjabat, tetapi pengunduran dirinya adalah demi kepentingan terbaik partainya dan negara.

Kemenkumham Bali

Joe Biden mundur dan memutuskan untuk mengakhiri kampanye Pilpres AS sebagai calon petahana. Dia pun mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai capres dari Partai Demokrat.

Namun, keputusan Biden itu mengakhiri kampanye dan mendukung Kamala Harris, tak berarti seluruh anggota partai tersebut mendukungnya.

BACA JUGA  Pengamat Asing Sebut Pilpres Amerika Mirip di Indonesia

Anggota Partai Demokrat akan memilih siapa pun capresnya dalam Konvensi Partai di Chicago pada 19 Agustus 2024 mendatang.

Sebagai informasi, untuk menjadi capres dari Partai Demokrat, Biden telah meraih 3.896 delegasi, jauh lebih banyak dari jumlah yang dibutuhkan untuk mengamankan nominasi partai.

Pengganti Biden

Wakil Presiden AS, Kamala Harris mengatakan bahwa dirinya merasa terhormat karena didukung Biden. Dia optimis bahwa dirinya akan mendapatkan dan memenangkan nominasi ini dan menyatukan AS melawan Donald Trump.

“Kita punya waktu 107 hari hingga hari pemilihan. Bersama-sama, kita akan berjuang. Dan bersama-sama, kita akan menang,” katanya.

Gretchen Whitmer, Gubernur Michigan selama dua periode dikabarkan akan menjadi pesaing Harris. Politisi Demokrat ini pernah berkampanye untuk Biden di masa lalu dan tidak malu dengan aspirasi politiknya.

BACA JUGA  Hujan Duit di Jalan Tol, Warga Berhamburan Timbulkan Kemacetan

Dia mengatakan kepada New York Times bahwa ia ingin melihat Presiden Generasi X pada tahun 2028, tetapi tidak secara gamblang mengatakan bahwa dirinya mungkin akan mengisi peran tersebut.

Kandidat lainnya yakni Gubernur California, Gavin Newsom. Dia adalah salah satu politisi terkuat dalam pemerintahan Presiden Biden. Dia sering digadang-gadang sebagai capres pada pemilu 2028, namun banyak pakar kini menyatakan bahwa dia bisa menggantikan Biden.

Newsom melambungkan namanya dalam beberapa tahun terakhir dengan menjadi pembawa pesan utama Partai Demokrat di media konservatif, dan melalui debat melawan Gubernur Florida Ron DeSantis tahun lalu.

Selain itu, terdapat tiga nama lainnya yakni Pete Buttigieg, Josh Shapiro dan JB Pritzker. Ketiganya dikabarkan dapat menggantikan Biden.(01)