SIDOARJO-JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Warga Desa Terungwetan, Kecamatan Krian, Langgeng Sudiyono tidak kuasa menahan tangis haru saat disambangi Plt Bupati Sidoarjo, Jawa Timur, H Subandi bersama Baznas Sidoarjo dan Kepala Dinas Sosial, Misbahul Munir untuk melakukan bedah rumah miliknya di RT01/RW01 yang sudah tidak layak huni.
“Kasian kalau hujan tidak ada tempat tinggal. Karena gentengnya sudah banyak yang bocor, Rabu (17/9) esok kita sudah mulai perbaiki,” kata Plt Bupati Subandi sambil memberikan paket sembako kepada Langgeng Sudiyono, di Sidoarjo, Ahad (15/9/2024).
Dinding rumah berukuran 4×6 meter itu terbuat dari bekas triplek. Gentengnya banyak berlubang. Kayu penyangga sudah lapuk sehingga sangat berbahaya, apalagi ketika sudah memasuki musim hujan.
Rumah milik pria 48 tahun bakal diperbaiki oleh Pemkab Sidoarjo bersama Baznas Sidoarjo.
Sebagai pimpinan daerah, dirinya harus hadir di semua lapisan masyarakat. Terutama warga yang kurang mampu.
“Makanya ketika dapat laporan, saya langsung sidak. Karena ini kewajiban pemerintah hadir membantu masyarakat yang kurang mampu,” katanya.
Menurut da sepanjang tahun 2024, Baznas Sidoarjo sudah melakukan 138 bedah rumah tidak layak huni dan masih akan bertambah lagi.
“Kalau kuota dari Baznas sudah habis maka akan menggunakan anggaran APBD di tahun 2025,” katanya.
Bagi Cak Bandi, panggilan karib Plt Bupati, Sidoarjo sebagai daerah penyangga Surabaya tidak boleh ada warganya yang tidak memiliki rumah. Semua warga “Kota Delta” itu diharapkan bisa hidup secara layak.
“Sidoarjo ini kota penyangga Surabaya, tapi kalau warganya masih banyak yang seperti ini, kita sebagai pimpinan daerah merasa malu. Makanya kami terus keliling melakukan bedah rumah,” kata Subandi.
Langgeng Sudiyono tidak henti-henti mengucap kata syukur. Seolah tidak percaya bisa bertemu dan dibantu langsung oleh orang nomor satu di Sidoarjo itu.
“Alhamdulillah, matur sembah nuwun, semoga Pak Bandi diberikan kesehatan dan kelancaran dalam memimpin Sidoarjo,” dua kata itu yang terus Langgeng ucapkan.
Kepala Desa Terungwetan, Tarlin mengatakan bahwa Langgeng Sudiyono tinggal seorang diri setelah berpisah dengan istrinya, sekitar 4 tahun lalu.
Ia juga memiliki seorang anak, dan ikut bersama ibunya pulang ke Sukodono.
Langgeng juga telah rutin mendapat bantuan beras 10 kg dari pemerintah dan juga telah mempunyai BPJS Kesehatan.
“Bansos BLT DD juga dapat. Kalau bantuan beras sudah dapat terus,” katanya. (ACZ/02)