Hemmen

Listrik Padam, 20 pasien, Termasuk 6 Bayi Meninggal di RS Al-Shifa Gaza

Staf organisasi Dokter Tanpa Batas (Médecins Sans Frontières/MSF), merawat pasien anak di Rumah Sakit (RS) Al Shifa, Gaza Palestina pada 19 Oktober 2023. MSF pada 11 November menyatakan selama 24 jam terakhir, akibat terus dibombardirnya RS itu oleh Israel staf yang masih bekerja, telah terkena serangan beberapa kali, termasuk bagian bersalin dan rawat jalan, yang mengakibatkan banyak kematian dan cedera. FOTO: doctorswithoutborders.org

ISTANBUL, SUDUTPANDANG.ID – Akibat pemadaman listrik selama pertempuran yang terus berlangsung antara Israel dan kelompok perjuangan Islam Hamas Palestina, sebanyak 20 pasien, termasuk di antaranya enam bayi prematur, meninggal dunia di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza.

Menurut Kantor Berita Anadolu yang dikutip di Jakarta, Selasa (14/11/2023), Direktur RS Al-Shifa Mohamed Abu Slima menjelaskan bahwa enam bayi prematur dan sembilan orang terluka yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) rumah sakit meninggal dunia pada Senin (13/11) karena pemadaman listrik

Ia mengatakan bahwa pada Ahad (12/11), tujuh pasien dalam perawatan intensif telah kehilangan nyawa mereka di fasilitas medis terbesar di Gaza itu.

BACA JUGA  AWG Gelar Konferensi Solidaritas bagi Tahanan Perempuan Palestina

“Mereka semua meninggal karena Israel menolak untuk mengizinkan pengiriman bahan bakar minyak untuk rumah sakit. Sekarang, masih ada 33 bayi prematur di rumah sakit,” kata Abu Slima.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Ahad mengklaim bahwa pemerintahnya telah menawarkan BBM ke rumah sakit tersebut tetapi pengirimannya dihalangi oleh Hamas.

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan pejuang Hamas pada 7 Oktober 2023.

Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 11.100 warga Palestina dan meninggalkan jejak kehancuran besar-besaran di seluruh wilayah yang diblokade, menurut pihak berwenang Palestina di daerah kantong tersebut.

Israel memperkirakan jumlah korban jiwa di pihaknya hampir 1.200 orang. (02/Ant)

Barron Ichsan Perwakum