OC Kaligis: Masihkah NKRI Negara Hukum?

OC Kaligis menunjukkan buku-buku yang ditulisnya soal KPK/Foto:JJ SP

34. Akhir-akhir ini, penganut agama Islam dilarang mengucapkan Selamat Natal. Padahal tokoh pendiri Republik seperti Haji Agus Salim, mensukuri adiknya Abdoel Chalid Salim ketika dipermandikan pada tahun 1941 sebagai seorang Katolik dengan nama Ignatius Franciscus Michael Chalid Salim. Keluarga menerima, dan dia tidak dikucilkan. Perdana Menteri Amir Syarifuddin pun berpindah agama dari Islam keagama Protestan.

35. Natal. . Bertahun-tahun perayaan Natal dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia. 24 Desember
Tahun 1947 Presiden Soekarno menghadiri Natal di Gereja Protestan di Yogyakarta. 28 Desember 1986 Presiden Soeharto menghadiri Natal di Senayan. 27 Desember 1999, Presiden Gus Dur bernatal di Senayan. Bagi Gus Dur Yesus bukan hanya Juru selamat umat Kristen saja, tetapi seluruh umat manusia.

Kemenkumham Bali
BACA JUGA  Uang Belum Dikembalikan, OC Kaligis Kembali Surati Jiwasraya

36. Sebagai salah seorang Presiden dengan umat Islam mayoritas, tiga kali Presiden Soekarno
memperoleh medali penghargaan tertinggi dari Paus di Vatikan. Tahun 1956 oleh Paus Pius ke-12, tahun 1959 oleh Paus Johannes ke-23 dan tahun 1964 oleh Paus Paulus ke-6.

Dunia mengakui bahwa Presiden Soekarno pemimpin pluralisme, sama seperti yang diterapkan oleh Presiden Gus Dur. Sengaja saya paparkan pentingnya kerukunan beragama agar Bapak Presiden membasmi kelompok kelompok radikal yang hendak merobah NKRI yang berdasar Kebangsaan, menjadi Negara Agama.

Tinggalkan Balasan