Organisasi Kemanusiaan WCK Kembali Beroperasi di Jalur Gaza

World Central Kitchen. WCK
Truk-truk berisi bantuan dari Bulan Sabit Merah Mesir antre di luar penyeberangan perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza Palestina di tengah pertempuran antara Israel dan kelompok militan Hamas, 23 Maret 2024. (Foto:/AFP)

SUDUTPANDANG.ID – Organisasi Kemanusiaan World Central Kitchen (WCK) di Jalur Gaza Palestina akan kembali beroperasi setelah tujuh pekerjanya tewas dalam serangan brutal Israel pada 1 April 2023 lalu.

WCK merupakan salah satu organisasi kemanusiaan nirlaba yang berfokus pada penyedia bantuan makanan di berbagai negara.

Kemenkumham Bali

Salah satu tujuan utama lembaga sosial itu untuk mengentaskan kelaparan yang melanda di berbagai negara, termasuk Palestina.

WCK yang berkantor pusat di Amerika Serikat itu, sejak Oktober 2023 telah mendistribusikan lebih dari 43 juta makanan ke Gaza atau sekitar 62 persen jika digabung dari total seluruh LSM di Gaza.

“Situasi kemanusiaan di Gaza masih mengerikan. Kami mulai kembali beroperasi dengan energi, martabat, dan fokus yang sama untuk memberi makan sebanyak mungkin orang,” kata kepala eksekutif WCK, Erin Gore, dalam keterangannya, Minggu (28/4/2024).

BACA JUGA  Kemlu Dukung Penyelenggaraan Pekan Solidaritas Palestina

Ia menyatakan pihaknya akan terus mengirim makanan sebanyak mungkin ke Gaza, termasuk Gaza utara, melalui jalur darat, laut, dan udara.

“Kami memiliki 276 truk yang berisi setara dengan hampir 8 juta makanan, yang siap didatangkan melalui penyeberangan Rafah. Kami juga akan mengirimkan truk dari Yordania. Kami sedang menjajaki koridor maritim dan memanfaatkan Pelabuhan Ashdod,” ungkapnya.

“Selain 68 dapur umum, kami sedang mendirikan dapur dengan produksi tinggi ketiga di Mawasi (dua lainnya masing-masing di Rafah dan Deir al-Balah),” sambung Gore.

Gore mengungkapkan pihaknya sudah mendistribusikan lebih dari 43 juta makanan di Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu.

Aksi kemanusiaan terus dilakukan di tengah gempuran tentara Israel yang menyerang secara brutal di Jalur Gaza.

BACA JUGA  Walau Uni-Eropa Tak Setuju, Spanyol Siap Akui Negara Palestina

Kejadian pada 1 April 2024, telah memancing kecaman dunia internasional dan tuntutan penjelasan dari sekutu-sekutu Israel, termasuk Amerika Serikat.

Tel Aviv mengatakan, hasil investigasi menemukan kesalahan fatal dan pelanggaran prosedur oleh militer Israel.

Tel Aviv telah mengambil tindakan dengan memecat dua pejabat senior dan menegur sejumlah perwira menengah. Sedangkan WCK menuntut agar dilakukan investigasi independen.

Akibat gempuran Israel, sudah lebih dari 34.400 warga Palestina tewas dan ribuan orang lainnya terluka di tengah kehancuran massal dan krisis kebutuhan pokok.(01)