JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Kasus dugaan penyekapan dengan korban Sulaeman, mantan sopir pribadi penyanyi Nindy Ayunda, diselidiki Polres Metro Jakarta Selatan. Dalam Berita Acara (BAP) disebutkan ada sekelompok orang membawa senjata laras panjang saat peristiwa penyekapan terhadap Sulaeman.
Dalam BAP tersebut, Sulaeman diminta menjelaskan kronologis apa yang dialaminya dari tanggal 11 Februari hingga 15 Februari 2021. Sulaeman menceritakan, pada pukul 18.15 WIB, dirinya pamit pulang kepada Nindy Ayunda.
“Dalam perjalanan pulang, Sulaeman ditelepon Nindy. Dia diperintahkan untuk kembali ke rumah majikannya itu di Jalan Karyawan Nomor 20, Jakarta Selatan,” kata pengacara Sulaeman, Fahmi Bachmid kepada wartawan, Senin (7/11).
Sekitar pukul 19.00 WIB, Sulaeman tiba di rumah Nindy Ayunda. Begitu masuk ke rumah, Nindy meminta handphone miliknya. “Saat itu Nindy bilang, ‘kalian tunggu, nanti ada yang jemput kalian,” ucap Fahmi menirukan perkataan Nindy Ayunda.
Lalu, sekitar pukul 20.00 WIB, datang empat orang menggunakan pakaian tactical ala polisi dilengkapi senjata laras panjang masuk ke rumah tamu. Kemudian Sulaeman bersama Lia Karyati (baby sitter) dibawa keluar. Tiba di luar, Sulaeman mendapati empat orang lainnya yang juga berpakaian serupa.
“Di dalam mobil mata Sulaeman dan Lia ditutup, lalu mobil dijalankan. Dia di dalam mobil cukup lama,” ujarnya.
Esok harinya, 12 Februari 2021 sekitar pukul 01.00 WIB, Sulaeman dibawa ke suatu tempat. Belakangan diketahui ternyata Jalan Airlangga, Senopati, Jaksel.
Tak hanya disekap, Sulaeman mengaku dirinya juga dianiaya oleh orang-orang suruhan Nindy Ayunda. Ketika turun dari mobil dengan mata masih tertutup, ada seseorang menendang rusuk kirinya, kemudian dirinya dibawa ke dalam suatu ruangan.
Di dalam ruangan, ada seseorang bertanya ke dirinya. “Ngapain lu urusin urusan orang? Sampe foto-foto dan videoin keberadaan ibu (Nindy Ayunda) ada dimana,” kata Fahmi menirukan perkataan orang tersebut.
Saat itulah Sulaeman mengatakan dirinya dianiaya secara bertubi-tubi oleh orang-orang suruhan Nindy Ayunda. “Leher dan dada dia dipukul dengan tangan. Dadanya juga ditekan menggunakan lutut,” ungkapnya.
Saat itu istri Sulaeman, Rini Diana, sempat menelepon dan menanyakan kenapa belum pulang. Kepada istrinya, Sulaeman mengatakan dirinya dalam kondisi baik dan belum bisa pulang.
“Besoknya, 12 Februari 2021 sekitar pukul 07.00 WIB, Sulaeman dan Lia Karyati dibawa ke Apartemen Distrik 8, Senopati, Jaksel. Mereka naik mobil Fortuner warna hitam,” tuturnya.
Fahmi menyebut, Sulaeman dan Lia berada di Apartemen Distrik 8 Senopati sampai 14 Februari 2021 sore. Setelah itu dibawa ke sebuah kos-kosan di Jalan Karyawan, Jaksel. Dan, sejak itu dirinya tidak boleh pulang ke rumahnya sekitar satu bulan, dan tidak boleh berkomunikasi dengan istrinya.
Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat dikonfirmasi soal keterlibatan sekelompok orang bersenjata api mengatakan dirinya akan mengecek ke penyidik.
“Saya cek dulu ya ke penyidik,” kata AKP Nurma Dewi melalui pesan singkat WhatsApp (WA).
Peristiwa penyekapan ini pun dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan nomor LP/904/II/YAN.2.5/2021 / SPKT PMJ, tanggal 15 Februari 2021.(04)