JAKARTA,SUDUTPANDANG.ID –Para penghuni Rusun Marunda, Jakarta Utara, merasa putus asa karena dilanda krisis air bersih berkepanjangan, terjadi secara berulang.
“Kalau untuk yang terparah ya baru tahun ini. Kalau yang sebelumnya, sebentar tapi normal lagi,” ujar salah satu penghuni rusun, Rahmat (38) saat dihubungi, Senin (5/6/2023)
Rahmat mengaku tidak mengetahui alasan yang pasti mengenai awal permasalahan krisis air di Rusun Marunda itu. Menurut Rahmat, krisis air bersih di tempat tinggalnya itu paling parah terjadi pada tahun ini
“Dibilang parah karena ngalir cuma sekali doang satu hari. Itu juga tidak tentu. Jadi kalau tidak punya penampungan, mau tidak mau numpang mandi ke tower lain, numpang BAB ke tower lain,” ucap Rahmat
Sebelumnya Rahmat mengatakan, krisis air bersih terjadi di lima tower Rusun Marunda. Setiap tower memiliki lima lantai. Terdapat 20 unit hunian di setiap lantai tower.
Dengan demikian, terdapat 100 unit hunian di setiap tower Rusun Marunda.
“Kalau saya di Tower B. Lokasi paling belakang. Itu (mengakibatkan) debit air sangat kecil,” kata Rahmat.
Hal senanda juga disampaikan Ketua RT 003/RW 012 Rusunawa Marunda Hendra mengatakan, krisis air bersih sudah terjadi bertahun-tahun.
“Krisis air banget. Bertahun-tahun di sini enggak selesai-selesai, Bukan mau marah-marah lagi. Air kan nomor satu, tapi penghuni juga sudah putus asalah. Setiap hari komplain ke pengelola juga responsnya lama, lambat,”kata Hendra
Setiap harinya, air mengalir hanya beberapa jam, biasanya dari pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB.
Namun, jadwal itu juga tidak menentu. Terkadang, air baru mengalir pada pukul 06.30 WIB atau pukul 05.00 WIB.
Air yang mengalir juga tidak terlalu deras. Sebab, debit air di bak penampungan memang sedikit.
Meskipun warga sudah sering melapor, menurut Hendra, pengelola Rusun Marunda tidak terlalu menanggapi permasalahan ini.
“Ah, enggak ada (bantu) pengelola. Kami sudah sering komplain tapi tetap saja,” tutur Hendra.
“Sempat pipa dari Blok D kan (airnya) enggak mati–lancar. Disilang ke Blok C, tapi ya cuma beberapa hari saja, terus mati lagi, kembali lagi,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin sebelumnya mengatakan, PAM Jaya berencana membangun reservoir atau bak penampungan air komunal di sekitar Rusun Marunda di Jakarta Utara.
“Sementara sampai pembangunan Reservoir komunal di STIP (Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran),” ujar Arief saat dikonfirmasi awak media
Dalam permasalahan itu, PAM Jaya telah mengirimkan mobil tangki sebagai solusi jangka pendek terkait keluhan masyarakat yang sulit mendapatkan air bersih. Upaya tersebut dilakukan sementara sampai nanti dibuat bak penampung air bersih.(PR/04)