SUDUTPANDANG.ID – Perusahaan siber Kaspersky menyebut, sepanjang tahun 2023, para penjahat siber melancarkan serangan siber 2 kali lebih banyak dibandingkan tahun 2022, menargetkan smartphone.
“Lonjakan aktivitas malware dan riskware Android sepanjang tahun 2023 menandai perubahan yang mengkhawatirkan setelah periode yang relatif tenang. Peningkatan ini menggarisbawahi ancaman signifikan yang dihadapi pengguna,” komentar Anton Kivva, pakar keamanan seluler di Kaspersky dalam keterangan resmi yang diterima Uzone.id, Jumat, (01/03).
“Lonjakan aktivitas malware dan riskware Android sepanjang tahun 2023 menandai perubahan yang mengkhawatirkan setelah periode yang relatif tenang. Peningkatan ini menggarisbawahi ancaman signifikan yang dihadapi pengguna,” komentar Anton Kivva, pakar keamanan seluler di Kaspersky dalam keterangan resmi yang diterima Jumat, (01/03), dikutip uzone.id.
Di tahun 2023, serangan malware yang menargetkan perangkat seluler warga dunia berjumlah 33,8 juta. Sementara tahun sebelumnya, serangan siber yang menyerang perangkat seluler mencapai 22,2 juta.
Ancaman paling umum terhadap perangkat seluler adalah adware dengan angka mencapai 40,8 persen, malware ini merupakan jenis perangkat lunak yang menampilkan iklan pop-up yang tidak diinginkan.
Ancaman seluler ini sering kali didistribusikan melalui toko aplikasi resmi dan tidak resmi. Bahkan di tahun 2023 kemarin, para ahli Kaspersky mengamati banyak aplikasi berbahaya yang menyusup ke Google Play.
Salah satu yang paling banyak digunakan adalah aplikasi investasi palsu, dimana mereka menggunakan modus taktik rekayasa sosial untuk mengekstrak data pribadi seperti nomor telepon dan nama lengkap korban, kemudian ditambahkan ke database yang digunakan untuk penipuan telepon.
Selain itu, WhatsApp Mode juga digunakan untuk mencuri data pengguna karena merupakan aplikasi ilegal, tak hanya itu platform Telegram juga dirancang untuk untuk mencuri data pengguna.
Oleh karena itu, untuk menghindari serangan siber ini, jangan lupa untuk selalu mengunduh aplikasi dari toko resmi seperti Apple App Store, Google Play, atau Amazon Appstore. Selain itu, periksa kembali izin aplikasi yang Anda gunakan seperti izin mikrofon, telepon, kontak dan lainnya.
Jangan lupa untuk segera memperbarui sistem operasi dan aplikasi penting karena selalu ada update keamanan dalam versi terbaru aplikasi/sistem operasi. Kalian juga bisa menambahkan solusi keamanan untuk mendeteksi aplikasi yang berbahaya.(06)