MEDAN, SUDUTPANDANG.ID – Basarnas pusat mengirim delapan penyelam dari Basarnas Provinsi Bengkulu untuk membantu operasi pencarian korban pascabanjir bandang dan longsor di Kabupaten Humbang Husundutan, Sumatera Utara yang belum ditemukan.
“Basarnas pusat memerintahkan delapan penyelam personel Basarnas Bengkulu untuk turun ke lokasi guna membantu pencarian korban pascabanjir bandang longsor yang belum ditemukan,” kata Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kota Medan Budiono saat dihubungi, di Medan, Rabu (13/12/2023).
Ia menjelaskan dengan diturunkannya delapan penyelam itu, operasi pencarian tersebut difokuskan di area perairan Danau Toba serta memaksimalkan penyisiran dipermukaan menggunakan LCR dan RIB yang dilengkapi Aqua eyes.
“Personel yang diterjunkan sebanyak delapan orang dengan kualifikasi penyelam, sehingga pencarian di hari keduabelas ini akan difokuskan dan dimaksimalkan di area perairan Danau Toba baik penyisiran dipermukaan menggunakan LCR dan RIB yang dilengkapi Aqua eyes juga dengan penyelaman,” kata Budiono.
Ia menjelakan upaya untuk menemukan korban bencana alam di Desa Silmagulampe itu diperpanjang tiga hari dari 9 sampai 11 Desember 2023 setelah tujuh hari operasi pencarian, dan kemudian diperpanjang lagi selama tiga hari.
“Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh seluruh unsur yang terlibat dan keluarga korban, maka pencarian kembali diperpanjang hingga tiga hari ke depan terhitung mulai hari ini,” katanya.
Ia mengatakan bahwa perpanjangan masa pencarian korban bencana dilakukan karena ada permintaan dari keluarga korban dan Pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan.
Menurut dia, masih ada 10 korban bencana alam di Desa Silmagulampe yang belum ditemukan.
“Berdasarkan pertimbangan tersebut maka pencarian kembali diperpanjang dengan mengoptimalkan seluruh kekuatan yang ada,” katanya.
Operasi pencarian korban bencana alam di Desa Silmagulampe dilakukan di tiga sektor.
Dalam operasi pencarian di sektor 1, kata dia, petugas Basarnas Special Group (BSG) melakukan penyisiran di perairan Danau Toba menggunakan perahu.
Mereka berusaha menemukan korban dengan menarik sampah dan batang pohon yang masuk ke danau.
Ia menambahkan operasi pencarian di sektor 2 dilakukan dengan memindahkan material sisa banjir bandang di lingkungan gereja dan sekolah serta mengerahkan ekskavator untuk mengangkat sampah di depan hotel.
Di sektor 3, petugas fokus mencari korban di antara reruntuhan rumah penduduk serta mes karyawan di satu hotel yang terdampak bencana, kata Budiono. (02/Ant)