Perbaiki Pertanian, “Kampung Idiot” Ponorogo Dibantu Phonska Plus Pupuk

Kampung idiot
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menyerahkan bantuan secara simbolis di sela kunjungan BUMN pupuk itu di "Kampung Idiot" Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu (21/9/2024). FOTO: Ant

PONOROGO-JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Guna memperbaiki kualitas pertanian daerah dengan kadar kandungan zink serta Zn mencukupi kebutuhan kesehatan otak maupun saraf penduduk yang mengonsumsinya, PT Pupuk Indonesia menyalurkan bantuan pupuk phonska plus sebanyak 1,5 ton dan 0,5 ton pupuk ZA plus ke “Kampung Idiot” Desa Karangpatihan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Dalam keterangan yang dikutip di Ponorogo, Ahad (22/9/2024) disebutkan bahwa bantuan pupuk nonsubsidi itu diserahterimakan langsung oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi kepada perwakilan warga di Joglo Batik Ciprat, Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Ponorogo, Sabtu (21/9).

Kemenkumham Bali

Saat menyerahkan bantuan itu, Rahmad mengaku kagum perkembangan di Desa Karangpatihan, karena kini bisa lepas dari status kampung idiot.

“Ini Desa Karangpatihan sudah bisa jadi desa percontohan. Orang datang ke sini bisa belajar bagaimana mereka yang disabilitas saat ini lebih berdaya,” katanya.

Menurutnya, Desa Karangpatihan susah banyak berkembang dibanding satu dekade lalu. Pertanian maju, kesejahteraan masyarakat meningkat, dan terutama kasus keterbelakangan mental telah banyak berkurang.

BACA JUGA  Babinsa Beji Raih Penghagaan Dari Polres Pasuruan

“Banyak yang tidak tahu hubungan antara kesehatan mental dengan pertanian. Rupanya hubungannya nyata ketika datang ke Desa Karangpatihan,” katanya.

“Kalau pertanian baik, Insya Allah gizinya tercukupi, kesehatan mentalnya baik,” tambahnya

Penelitian tanah

Ia menyebutkan bahwa pada 2015, Pupuk Indonesia melakukan penelitian tanah di Indonesia dan kandungan unsur mikro yang terkandung pada makanan sehari-hari.

“Hasilnya adalah memang kekurangan zink atau Zn elemen yang paling penting untuk menjaga kesehatan otak dan saraf,” katanya.

Karena itu, pada 2016, Pupuk Indonesia mengeluarkan phonska plus pupuk di dalamnya ada kandungan Zink atau Zn, di mana pupuk Indonesia bisa berkontribusi lebih nyata lagi.

“Tidak hanya membangun kekuatan kedaulatan pangan tapi juga membangun kecerdasan bangsa melalui pupuk yang kita produksi,” katanya dan menambahkan Pupuk Indonesia memberikan bantuan pupuk phonska plus mengandung Zn.

Ia menjelaskan sejarahnya dulu di Desa Karangpatihan pernah gagal panen akibat kekeringan meluas.

“Saya meyakini dari literatur membuktikan benar adanya dengan pertanian yg baik, keterbelakangan mental bisa tertangani.Desa Karangpatihan ini wujud nyata, perlunya gizi yang mumpuni untuk menciptakan generasi yang sehat,” kata Rahmad.

BACA JUGA  Salurkan Bantuan, Gerindra Minta Gubernur Jateng Serius Tangani Masalah Banjir

Pupuk Indonesia pun memberikan bantuan ke Desa Karangpatihan berupa kambing 40 ekor senilai Rp 100 juta untuk asumsi harga per ekor Rp2,5 juta, peralatan batik ciprat senilai Rp 10 juta, pupuk Phonska Plus 1.5 ton dan ZA Plus 0,5 ton, “electric sprayer” sebanyak 10 unit, pembelian produk batik ciprat.

Pihak pemerintah desa (pemdes) Karangpatihan meminta dibangunkan satu unit sumur dalam untuk membantu irigasi pertanian warga.

“Insya Allah dengan pertanian yang terintegrasi dan teririgasi dengan baik, Desa Karangpatihan bebas dari keterbelakangan mental,” kata Rahmad Pribadi.

Kepala Desa Karangpatihan, Eko Mulyadi menyebut bahwa pasti ada dampak positif dengan pemberian pupuk phonska plus yang diberikan.

“Apalagi pupuk yg diberikan ini ada kandungan Zn atau zink jadi tentu menghasilkan produk tanah yang bagus,” katanya.

Dia mengaku bahwa produk tanah yg bagus akan berdampak pada kesehatan. Ketika orang hamil kesehatannya baik dengan makan yang bergizi tentu akan melahirkan anak yang tidak stunting tentu tidak disabilitas.

BACA JUGA  Bocoran Kabinet 'Indonesia Emas' Prabowo-Gibran Viral di Medsos

“Disabilitas intelektual di Karangpatihan ini kan karena gizi buruk. Dulu mereka lahir dalam keadaan orang tua miskin, dan gizinya buruk sehingga lahirlah tunagrahita,” tambahnya.

Pemenuhan gizi oleh program pupuk Indonesia ini dengan adanya pupuk phonska plus akan menghasilkan makanan yang berkualitas dikonsumsi warga yang hamil sehingga terputuslah mata rantai disabilitas intelektual.

“Tuna grahita tinggal 98, dulu 300 an pada tahun 2008. Kondisi pertanian dulu 60 persen, lahan kering. Harapannya dengan adanya pupuk ini bisa meningkatkan pertanian di Karangpatihan,” kata Eko Mulyadi. (Ant/02)