Perdagangan Karbon Dijajaki Bupati Maksimalkan Pertumbuhan Ekonomi di Morowali Utara

Bupati Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Dr dr Delis Julkarson Hehi, MARS (dua dari kanan) Sabtu (27/1/2024) bertemu pihak Kementerian Investasi BKPM dan International Business Association (IBA) untuk menjajaki perdagangan karbon (carbon traded) di kantor Kementerian Investasi RI di Jakarta. FOTO: MCDD Pemkab Morut

JAKARTA, SUDUTPANDANG.I – Guna memaksimalkan pertumbuhan ekonomi daerah, Bupati Morowali Utara (Morut), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) Dr dr Delis Julkarson Hehi, MARS bersama dengan Kementerian Investasi BKPM dan (International Business Association(IBA) mencoba untuk menjajaki perdagangan karbon (Carbon Trade).

“Bagi Kabupaten Morowali Utara hal ini (perdagangan karbon) bisa menjadi skema fiskal yang baru melalui pembangunan yang berbasis lestari,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Minggu (28/1/2024).

Bupati Morut pada Sabtu (27/1) bertemu pihak Kementerian Investasi BKPM dan IBA untuk menjajaki perdagangan karbon di kantor Kementerian Investasi RI.

Menurut Bupati selain bisa menjadi skema fiskal yang baru melalui pembangunan yang berbasis lestari, upaya tersebut selain memaksimalkan pertumbuhan ekonomi ke depannya, namun ini tidak berisiko terhadap lingkungan hidup.

BACA JUGA  30 Santri Jadi Korban Bus Masuk Jurang di Parigi Moutong-Sulteng

“Tetapi menghasilkan pendapatan. Pendapatan tersebut bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” kata Delis Julkarson Hehi.

Perdagangan karbon sendiri adalah sistem perdagangan berupa izin untuk melepaskan karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca lainnya ke udara.

Sistem ini bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) dengan memberikan insentif ekonomi bagi bisnis dan negara untuk membatasi emisi.

Selain itu, perdagangan karbon memiliki aspek lingkungan yang positif karena dapat mendorong bisnis dan negara untuk mengurangi emisi mereka. (02/Ant)