PASURUAN-JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Jawa Timur, Andriyanto menyatakan bahwa program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di daerah itu sebanyak 573 unit segera diselesaikan di tahun 2024.
Dalam taklimat media di Pasuruan, Jumat (20/9/2024) hal itu disampaikan saat penyerahan bantuan sosial (bansos) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPH) di Balai Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo, Kamis (19/9) siang.
Ia juga meninjau salah satu rumah warga yang baru saja selesai diperbaiki, yakni rumah Abdul Karim (41), warga Desa Wonokerto, Kecamatan Sukorejo.
Karim mengaku sangat berterima kasih. Sebab kini ia bisa melihat rumahnya sudah bagus dan tak lagi bocor saat musim hujan tiba nanti.
“Dulu pas hujan selalu bocor karena dindingnya dari bambu. Dan sekarang sudah diperbaiki oleh Pemda,” katanya.
Pj Bupati mengatakan bahwa perbaikan RTLH sangat ditunggu oleh warga yang kondisi rumahnya mengalami kerusakan cukup parah.
Dengan adanya Program RTLH kini warga dapat tinggal lebih nyaman dan tidak lagi was-was.
“Karena ketika saya ngobrol dengan Pak Karim, beliau mengaku bersyukur karena bisa tinggal di rumahnya dengan nyaman dan nggak was-was lagi,” kata orang nomor satu di Kabupaten Pasuruan ini.
Menurut da di tahun 2025 ke depan Pemkab Pasuruan akan terus mengalokasikan anggaran perbaikan RTLH karena masih ada 2.000 lebih RTLH di Kabupaten Pasuruan yang butuh perbaikan.
“Kita masih ada PR dua ribu lebih RTLH yang harus diperbaiki. Mudah-mudahan secara berkala dapat rampung,” kata Andriyanto.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Pasuruan, Eko Bagus Wicaksono menjelaskan untuk tahun ini jumlah RTLH yang diperbaiki sebanyak 573 unit.
Rumah warga kurang mampu tersebut tersebar di 112 desa/kelurahan di 24 kecamatan se-Kabupaten Pasuruan.
Per satu rumah, bansos yang diberikan sebesar Rp15 juta dengan rincian Rp 12 juta untuk pembelian bahan material dan Rp3 juta digunakan sebagai upah kerja.
Kalau dijumlah total, kata dia, seluruh anggaran mencapai Rp8,595 miliar, terdiri atas DAU (Dana Alokasi Umum) Rp2,460 miliar untuk perbaikan 164 unit.
Kemudian DBHCHT sebesar Rp5,295 miliar untuk 353 unit serta insentif fiskal sebesar Rp840 juta untuk 56 unit.
“Sampai bulan September ini sudah terealisasi sebanyak 556 unit, dan akan kita selesaikan semuanya dalam waktu dekat,” kata Eko Bagus Wicaksono. (ACZ/02)