ACEH, SUDUTPANDANG.ID – Tower penyangga utama Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) dari pembangkit listrik di Sumatera Utara dan di Aceh dilaporkan dalam kondisi kritis. Menara-menara itu terancam roboh akibat penggalian tanah yang dilakukan warga di sekitarnya.
“Kami mendapat laporan dari PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Transmisi (UPT) Banda Aceh tentang sejumlah tower listrik tegangan tinggi yang kondisinya sudah kritis dan bahkan terancam roboh,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh Mahdinur dalam keterangannya yang diterima merdeka.com, Rabu (13/7/2022).
Dia menyebut, menara Sutet yang terancam roboh itu berada di Kabupaten Aceh Timur, Bireuen, Aceh Besar, dan Kota Lhokseumawe. Berdasarkan hasil pemantauan, pihaknya menemukan 7 tower Sutet dalam keadaan kritis dan berpotensi membahayakan masyarakat.
“Itu akibat penggalian dan pengambilan tanah urukan di sekitar tapak penyangga tower,” ujarnya.
Bisa Hentikan Pasokan Listrik
Pada lokasi tertentu, penggalian dan pengambilan tanah urukan dilakukan dengan menggunakan alat-alat berat dan mobil truk. Masyarakat memang tak mengambil tanah dalam area tapak tower yang telah dibebaskan oleh PT PLN (persero). Mereka mengambil dari area kebunnya sendiri.
Pengerukan tanah umumnya dilakukan persis pada garis batas area tapak tower Sutet, sehingga ketika hujan tanah area tapak tower terkikis dan kemudian terjadi longsor.
“Apabila tower Sutet itu roboh, dampaknya akan sangat luas dan merugikan masyarakat. Penyaluran arus listrik terhenti dan pemadaman listrik tak dapat dihindari. Aceh bisa gelap total,” pungkas Mahdinur.(red)