MAROKO, SUDUTPANDANG.ID – Sekretaris Jenderal Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Indonesia, Dr. KH. Ali M. Abdillah, MA, menjadi salah satu pembicara utama dalam The 5th International Sufi Conference yang berlangsung pada 12-13 Agustus 2025 di Fez, Maroko. Mengangkat tema “The Sufi Path: Human Development and Homeland Protection”, konferensi ini menghadirkan ratusan tokoh spiritual, ulama, dan akademisi dari 30 negara.
Dalam paparannya, Dr. Ali menjelaskan bahwa tasawuf memiliki kontribusi besar dalam kehidupan beragama dan bernegara di Indonesia, khususnya dalam menjaga nilai-nilai Islam yang damai serta selaras dengan kearifan lokal.
“Tasawuf di Indonesia tidak hanya menumbuhkan kedamaian dalam hubungan individu dengan Tuhan, tetapi juga menciptakan harmoni sosial dan memperkuat hubungan warga negara dengan bangsanya,” ujar pengasuh Pondok Pesantren Al-Rabbani ini, Rabu (13/8/2025).

Kiai Ali, yang berasal dari Kota Wali Demak, menegaskan bahwa ajaran tasawuf membantu mengintegrasikan nilai-nilai Islam ke dalam kehidupan sosial-budaya masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan tradisi setempat. Prinsip-prinsip spiritual dan moralitas yang dipegang teguh menjadi pondasi bagi pembangunan karakter bangsa yang harmonis dan toleran.
Selain membahas peran tasawuf dalam membangun kualitas individu, beliau juga menyoroti kontribusinya dalam memperkuat prinsip keadilan di berbagai aspek kehidupan, mulai dari sosial, budaya, hingga kebijakan publik.
Konferensi internasional ini tidak hanya berfokus pada aspek spiritual, tetapi juga mengupas peran tasawuf dalam politik, pendidikan, dan ekonomi modern, serta tantangan menjaga kemurnian ajaran di tengah arus globalisasi.
Para peserta menyambut baik tema besar konferensi, menyadari bahwa tasawuf tetap relevan sebagai pedoman moral dan spiritual di era modern. Acara ini dihadiri sekitar 300 peserta dari 30 negara, termasuk tokoh agama, cendekiawan, dan pemimpin komunitas sufi dunia.
Dengan keberhasilan konferensi ini, Kiai Ali berharap ajaran tasawuf semakin diakui sebagai kekuatan moral yang mampu mendorong pembangunan manusia, menjaga perdamaian, dan memperkuat ketahanan negara.(PR/04)