Semangati Penderita Kanker, Bupati Trenggalek Pangkas Habis Rambutnya

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin didampingi istri tercinta Novita Handini, yang juga Ketua TP PKK Kabupaten Trenggalek mencukur habis rambutnya sebagai aksi solidaritas Peringatan Hari Kanker Sedunia (Foto: Dok.Diskominfo Trenggalek)

TRENGGALEK, SUDUTPANDANG.ID – Untuk menyemangati para penderita kanker, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin memangkas habis rambutnya. Aksi solidaritas itu ia lakukan dalam peringatan Hari Kanker Sedunia.

Aksi bupati muda yang akrab disapa Gus Ipin ini untuk menggugah semangat para penderita kanker.

Kemenkumham Bali

Menurutnya, mereka masih tampil cantik dan ganteng, meskipun rambut rontok akibat berbagai treatment penyembuhan penyakit kanker.

“Hari ini peringatan Hari Kanker Sedunia yang biasanya diperingati setiap tanggal 4 Februari dan kita baru bisa memperingatinya hari ini. Dan ini diselenggarakan oleh Tim Penggerak PKK, khususnya Pokja IV,” ungkap Gus Ipin di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (20/2/2023).

Ia mengatakan, PKK akan keliling bersama bersama penyintas di 14 kecamatan untuk bisa deteksi dini terhadap penyakit kanker. Penyintas rata-rata stadiumnya masih belum parah atau stadium lanjut. Masih stadium 2 atau di fase-fase awal sudah terdeteksi. Harapannya penderita kanker di Trenggalek ini, bisa terdeteksi dini dan bisa sembuh.

BACA JUGA  Pemkab Harapkan Pembukaan JLS Tingkatkan Ekonomi Warga Pesisir Trenggalek

“Kita tidak bisa membayangkan karena penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Kemudian obatnya juga belum ada. Semisal di treatment-treatment itu berusaha mematikan sel-sel kankernya, namun secara tidak langsung sel-sel alami kita juga mengalami penurunan kekuatan,” ujarnya.

Menurutnya, imun tubuh menjadi turun dan rambut-rambut mereka juga mengalami kerontokan.

“Jadi ini bentuk solidaritas saja. Saya mungkin tidak sakit, tapi saya mau menemani mereka. Kalau mereka merasa tidak ganteng, tidak cantik karena rambutnya tidak ada, saya ingin nemani mereka bawasanya kita tetap ganteng dan tetap cantik, meskipun tanpa rambut,” tuturnya.

Sebenarnya, lanjut Gus Ipin, yang paling penting harus percaya diri, jangan pernah patah semangat untuk berusaha bebas dari kanker.

Suami Novita Hardini itu mengaku selama dalam hidupnya baru dua kali memotong rambut sampai habis.

“Seingat saya, pertama saat berangkat haji dan momentum solidaritas terhadap penderita kanker saat peringatan Hari Kanker Sedunia ini adalah yang kedua,” kata Gus Ipin.

BACA JUGA  SMPN 4-SMPN 3 Pasuruan Kolaborasi Gelar Acara "Berbagi Praktik Baik"

Dalam peringatan Hari Kanker Sedunia ini, ia juga meminta testimoni penyintas kanker payudara yang kini telah sembuh.

“Dengan bercerita pengalaman hidup, diharapkan dapat membangun semangat penderita kanker lainnya untuk mau sembuh dari penyakit ini,” ucapnya.

Wanita hebat itu bernama Nurul Hidayati. Kebetulan perempuan luar biasa ini juga merupakan pengurus TP PKK Kabupaten Trenggalek.

Ia mengaku sempat syok mendapati dirinya mengidap penyakit kanker payudara stadium 2 pada saat suaminya mengalami penyakit stroke.

“Alhamdulillah saya bisa bangkit dari keterpurukan. Obat termanjur dari kanker adalah bahagia,” ucapnya.

“Sempat sembunyi-sembunyi di awal berobat dan menolak saran dokter untuk operasi pengangkatan sel kanker. Akhirnya seiring berjalannya waktu saya berani mengikuti saran dokter untuk operasi,” sambung Nurul.

Kemudian dirinya kembali terpukul karena sel kanker yang diangkat dinyatakan kanker ganas. Tapi kembali bangkit melawan penyakit yang diidap sampai kini dinyatakan sembuh dari penyakit itu.

BACA JUGA  Camat Kota Kisaran Timur Buka Rakor Tim Penggerak PKK Kecamatan

Senada dengan suaminya, penggagas kegiatan ini, Novita Hardini menyampaikan kepada penderita kanker untuk tetap semangat, karena semua penyakit itu pasti ada obatnya.

Novita mengapresiasi pokja-pokjanya, khususnya Pokja IV. Penggiat perempuan ini mendukung semangat PKK untuk bisa menghadirkan layanan kesehatan hingga ke desa-desa.

“Bagaimana mungkin perempuan bisa menghasilkan generasi muda yang berkualitas bilamana tidak ada akses bagi perempuan itu untuk menikmati fasilitas-fasilitas pemerintah, makanya kami getol memperjuangkan hal tersebut,” kata Novita penuh semangat.(bud/01)

Tinggalkan Balasan