SERANG, SUDUTPANDANG.ID – Pondok pesantren (Ponpes) berkewajiban menjadi bagian pemersatu bangsa, terutama dengan turut serta menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Peran Ponpes tersebut terungkap dari seminar kebangsaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Banten dan Kemenag Kota Serang di Masjid Ponpes Salsabila, Kelurahan Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya Kota Serang, Kamis (16/5/2024).
Seminar kebangsaan dengan tuan rumah Ponpes Puteri Salsabila Dalung Kota Serang itu mengangkat tema “Jadilah Bagian Pemersatu Bangsa, Bersama Kita Wujudkan Indonesia Emas 2045”.
Seminar tersebut bertujuan membentengi santriwati di wilayah Kota Serang dari bahaya paham intoleransi dan radikalisme.
Seminar kebangsaan juga akan dilakukan Kemenag Kota Serang secara periodik dan berkelanjutan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada santri/santriwati dalam mempersiapkan diri sebagai generasi muda yang berwawasan kebangsaan serta memahami arti pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan NKRI.
Pimpinan Ponpes Salsabila Ustaz Madsuni menyampaikan materi pertama, dengan menekankan pentingnya wawasan kebangsaan dan cinta tanah air di lingkungan pondok pesantren sebagaimana ditunjukkan para ulama dan santri pada masa perjuangan kemerdekaan dulu.
Selanjutnya, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten KH Dr. Encep Saripuddin berbicara tentang peran pondok pesantren dalam mendidik generasi muda serta menyoroti pentingnya pemahaman akan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, selain mengingatkan bahwa Indonesia menjamin kebebasan beragama.
Sementara itu Kabid Ideologi dan Wasbang Kesbangpol Provinsi Banten KH Faturrahman menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai Islam Wasathiah (garis tengah) yang diajarkan di pondok pesantren dalam menyebarkan Islam Rahmatan Lil Alamin (Islam rahmat bagi sekalian alam).
KH Faturrahman dalam seminar yang dihadiri 45 santriwati Ponpes Salsabila itu juga menegaskan bahwa selain ilmu agama, para santri harus tetap mengetahui sejarah bangsa agar nasionalisme tetap terjaga.
“Dorong semangat kita untuk menghargai perjuangan para pendiri bangsa, dan mari kita semua menjadi bagian dari pemersatu bangsa menuju Indonesia emas 2045,” tegasnya sambil mengingatkan pentingnya memahami bahasa asing, terutama bahasa Arab dan Inggris agar wawasannya bertambah luas.
Seminar kebangsaan itu juga dihadiri beberapa tokoh penting, termasuk KH Dr. Hasanudin (Pengawas Madrasah Aliyah Kemenag Kota Serang), Ustadz Madsuni,m (Mudir Ponpes Salsabila), dan tenaga pengajar Ma’had Al Abqary.(05)