Hemmen

Sempat Alami Longsor Desa Cibodas Sudah Kembali Normal

Material tanah menutupi badan jalan saat terjadi longsor di Jalan ­Cibodas-Bukit Tunggul, Kabupaten Bandung Barat, Minggu 27 November 2022. Petugas membutuhkan alat berat untuk ­mengangkut material tanah tersebut

BANDUNG BARAT, SUDUTPANDANG.ID –Akses ke Desa Cibodas terputus disebabkan longsor di ruas Jalan Cibodas- Bukit Tunggul, Minggu (27/11/2022). Sehingga Petugas Polsek Lembang berlakukan buka tutup untuk sepeda motor. Namun, kemudian diputuskan untuk menutup jalan hingga material longsoran diangkut.

Berdasarkan informasi yang dihimpun kontributor “PR” Dewiyatini di lapangan, longsor terjadi sekitar pukul 10.00. Diduga, longsor terjadi karena guyuran hujan beberapa hari terakhir

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Antrean kendaraan sempat mengular karena mobil diminta putar balik. Sepeda motor dibolehkan melintas melalui sistem buka tutup

Namun, sekitar pukul 13.00, sepeda motor juga tak boleh melintas karena dikhawatirkan ada material tanah yang kembali jatuh.

Hal itu disebabkan akar pohon belum sepenuhnya terlepas dan menyebabkan tanah longsor sewaktu-waktu.

“Selain mengangkut material longsor, kami harus memastikan tidak ada potensi longsor susulan karena tanah masih ada yang menggantung,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat Duddy Prabowo.

BACA JUGA  Akses Jalan Telaga Ngebel Ponorogo Tertutup Longsor

Duddy menyebutkan, dibutuhkan alat berat untuk mengevakuasi material longsor sehingga akses jalan dapat dibuka.

“Kalau melihat medan, potensi longsoran masih dimungkinkan terjadi,” katanya.

Namun hingga pukul 20.00 WIB rupanya sudah mulai normal dan bisa kembali dilintasi kendaraan hal itu kembali diungkapkan oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Duddy Prabowo.

“Jadi saat ini kendaraan roda dua maupun roda empat sudah bisa melintas kembali. Tapi harus berhati-hati karena potensi longsor susulan masih dimungkinkan terjadi,” ujarnya

Menurutnya, tebing di sekitar ruas jalan tersebut masih berpotensi terjadi longsor susulan terutama saat turun hujan deras karena selain tanah labil, kemiringan tebing juga mencapai 80 derajat

BACA JUGA  Usung "Sedekah Sampah", Karyawan Indocement Bisa "Ngopi" di Kafe

“Sehingga kondisi tanah tebing yang masih labil itu bisa memicu longsor susulan, apalagi sudah ada longsoran akibat hujan deras pada hari sebelumnya,” kata Duddy.

Sementara untuk mencegah hal yang tidak diinginkan akibat longsor susulan, pihaknya berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan KBB untuk melakukan buka tutup jalur saat turun hujan deras.

“Ketika turun hujan deras, kemudian di jalan itu ada longsoran harus ditutup sementara atau buka tutup, kalau kondisinya sudah aman baru dibuka lagi,” ucapnya.(04)

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan