JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Timnas Basket 5×5 Putra direncanakan bakal bertolak ke Hanoi, Vietnam pada Sabtu (14/5/22) besok. Manajer Jeremy Imanuel Santoso pun mengajak semua pemain untuk tidak pedulikan jadwal padat.
Setelah rehat sehari Timnas dihadapkan lima laga berturut-turut, Senin (16/5/22). Laga terakhir ditutup melawan Filipina, 22 Mei 2022.
“Walaupun jadwal padat tapi semua tim mendapatkan jadwal itu. Tidak ada yang diuntungkan. Semua merasakan yang sama. Kita akan main sekali lalu break dan main lima kali dengan ketemu Filipina di akhir. Saya harap ini membakar semangat pemain. Partai terakhir lawan Filipina sebagai partai final,” tukas Jeremy, seperti dilaporkan Tim Humas PP Perbasi.
Jeremy menegaskan, semua laga tidak boleh ada yang lepas. Termasuk melawan tuan rumah Vietnam dan Thailand yang berikan kekalahan kepada Timnas di SEA Games Filipina 2019 lalu. Kekalahan itu harus dibalas di Vietnam. Terkait pengumuman roster yang diberitahukan ke publik sedikit di akhir karena ada pertimbangan tersendiri. Kata Jeremy, perlu kehati-hatian memilih 12 roster.
Ini karena selama persiapan kondisi pemain ada yang dililit cedera dan terpapar Covid 19.
“Sebetulnya kami sedikit di akhir umumkan roster bukan karena apa-apa. Beberapa pemain kita cedera dan ada yang covid. Kami harus pastikan siapapun yang masuk roster adalah pemain terbaik yang siap main untuk Merah Putih. Kita gak mau gegabah dan buru-buru ambil putusan karena banyak faktor yang dipikirkan untuk memilih roster,” jelasnya.
Namun demikian, Jeremy meyakini bahwa kans Indonesia membawa pulang medali masih sangat besar di SEA Games kali ini.
“Kans kita di SEA Games sangat terbuka meski kita tahu bahwa banyak faktor yang akan pengaruhi hasil. Tapi kita, Indonesia, yakin secara manajemen, pemain, dan Perbasi akan maksimalkan semua kemampuan terbaik untuk berusaha kibarkan Merah Putih di Vietnam,” ucap Jeremy.
Sementara dari Manajer Timnas Putri Christopher Tanuwidjaja memastikan bahwa tim dalam kondisi baik setibanya di Hanoi. Semua pemain sehat. Kini mereka siap untuk memperbaiki kekurangan belajar dari setiap game yang dihadapi.
“Kondisi tim belum 100 persen karena jika 100% artinya sudah tidak ada ruang lagi untuk perbaikan dan biasanya saat kondisi di puncak selanjutnya akan turun. Jadi saya yakin Tim ini masih bisa berkembang lebih besar lagi, melalui pelajaran yang akan kita dapat dari SEA Games,” ucapnya.
Menurutnya, di SEA Games Hanoi setiap Tim punya peluang yang sama. Dengan sistem Round Robin dan tanpa babak final, artinya tim dengan performa prima di setiap pertandingannya lah yang akan menjadi Juara. Satu pertandingan saja lengah, akibatnya fatal.
“Saya harap kita bisa terus fokus sampai game terakhir dan memenangkan setiap pertandingan,” tukas Christopher.(red)
