PONTIANAK, SUDUTPANDANG.ID – Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Al-Fattah di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 4 Pontianak, Selasa (11/5/2021).
Kegiatan ini turut dihadiri Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, dan Ketua Alumni SMK Negeri 4 Pontianak, Ridwan, beserta Kepala Sekolah SMKN 4 Pontianak, Syahri.
Peletakan batu pertama Masjid Al-Fattah SMKN 4 Pontianak merupakan wujud sinergi yang progresif dari pihak Sekolah, Komite, serta Ikatan Alumni.
Wagub Kalbar Ria Norsan, mengucapkan syukur telah meletakkan batu pertama untuk pembangunan Masjid Al-Fattah yang ada di lingkungan SMKN 4 Pontianak.
“Alhamdulilah, hari ini kita meletakan batu pertama pembangunan masjid Al-Fatah SMK Negeri 4 Pontianak, yang mana dulu SMK Negeri 4 Pontianak adalah STM Negeri 2 Pontianak, dan saya salah satu alumninya, pada,” ucap Ria Norsan.
Ia menjelaskan masjid yang sudah ada ini akan dibongkar habis, dan akan dibangun ulang menjadi 2 lantai agar dapat menampung kapasitas anak-anak di lingkungan SMKN 4 Pontianak.
“Masjid ini akan dirombak habis dan dibangun 2 lantai, mudah-mudahan akan menjadi lebih bagus dan indah serta dapat menampung seluruh siswa yang mau salat dzuhur dan salat ashar,” kata Ria Norsan.
Pembangunan masjid ini diharapkan dapat mendidik anak-anak atau siswa-siswa tidak hanya ahli dibidang kurikulum, tetapi juga dapat membentuk akhlak.
“Harapan saya ke depannya, masjid ini bisa cepat jadi dan nanti dapat mendidik anak-anak kita supaya dapat menjadi ahli dibidang agama dan akhlak,” harapnya.
Dirinya meminta kepada alumni STM Negeri 2 atau SMKN 4 Pontianak agar dapat berpartisi dalam pembangunan masjid tersebut, supaya pembangunan dapat berjalan dengan lancar.
“Saya meminta kepada alumni-alumni STMN 2 maupun SMKN 4 Pontianak untuk dapat berpartisipasi, terutama yang punya kelebihan rejeki untuk dapat membantu dan berpartisipasi dalam pembangunan masjid ini, supaya masjid ini bisa cepat selesai,” pinta Wagub Kalbar.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMKN 4 Pontianak, Syahri, mengatakan, pembangunan masjid ini sangat diperlukan, agar sistem pembelajaran tidak terganggu dikarenakan harus berganti-gantian dalam melaksanakan ibadah.
“Saya melihat siswa melakukan salat dzuhur dan ashar berganti-gantian, tentu ini sangat mengganggu dalam hal pembelajaran dan melakukan ibadah tepat waktu pun akan terganggu. Maka dari itu saya berharap pembangunan masjid ini bisa memperkecil dalam bergantian shalat, sehingga proses pembelajaran tidak terganggu dan shalat tepat waktupun bisa kita gapai,” ujar Syahri.
Sesuai dengan salah satu visi SMKN 4 Pontianak yaitu “Berahklahk Mulia”, maka pembangunan masjid ini juga diharapkan dapat membimbing para siswa untuk mempunyai akhlak yang baik.
“Apabila anak-anak sudah rajin ibadah, insya Allah pembelajaran yang lain pasti akan lebih mudah, tetapi jika ibadahnya hilang rasanya akan lebih sulit, tentu ini menjadi sorotan yang tidak kalah penting untuk di lingkungan sekolah,” ujarnya.(L4Y)