Hemmen

Wali Kota: Setiap Puskesmas di Surabaya Harus Ada 2 Dokter

Sebanyak 63 kepala puskesmas menandatangani kontrak kinerja di Balai Kota Surabaya, Jatim, Rabu (9/11/2022). FOTO:dok.Ant

SURABAYA, SUDUTPANDANG.ID – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta setiap puskesmas di “Kota Pahlawan”, Jawa Timur itu harus ada dua dokter, yakni dokter umum dan dokter di bidang kesehatan ibu dan anak (KIA).

“Di dalam kontrak kinerja sudah dicantumkan poin setiap puskesmas harus ada dua dokter,” katanya dalam keterangan di Surabaya, Kamis (10/11/2022).

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Sebanyak 63 kepala puskesmas di Surabaya telah menandatangani kontrak kinerja di hadapan Wali Kota Surabaya pada Rabu (9/11).

Ia mengatakan setelah penandatangan kontrak kinerja, kepala puskesmas wajib memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat di antaranya puskesmas harus mengetahui soal data balita stunting dan pra stunting.

“Jadi, di dalam kontrak kerja itu ada beberapa poin yang wajib dilakukan oleh kepala puskesmas. Satu, pelayanan wajib selesai minimal 25 menit, paling lama 30 menit. Setelah itu jangan sampai ada lagi prastunting menjadi stunting,” katanya.

BACA JUGA  Pariwisata Kota Lama Surabaya Masih Sepi Peminat, Berikut Saran dari Komunitas Sejarah Perkotaan

Ia menjelaskan kontrak kinerja itu terhubung dengan kinerja yang sebelumnya ditandatangani oleh camat dan lurah sekaligus Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya.

“Nanti kita lihat, pekan depan akan ada tim yang turun untuk memantau kinerja puskesmas, lurah, camat, dan dinas. Kalau ada yang tidak sesuai, kantornya kotor atau pelayanannya jelek akan saya beri tanda bendera, biar masyarakat tahu,” katanya.

Wali Kota menegaskan ketika poin yang tercantum di dalam kontrak kinerja itu tidak diterapkan, Kepala Puskesmas dan Kepala Dinkes akan diberhentikan dari jabatannya.

Bahkan, ia tidak segan menindak tegas jajarannya di tingkat kecamatan, lurah dan dinas, bila tidak sesuai dengan kinerjanya selama akhir tahun mendatang.

BACA JUGA  Yang Belum Tahu Obat Tradisional Kalimantan Ditunggu di JIExpo Kemayoran

“Kalau puskesmas itu (pelayanannya) jelek, nama Pemerintah Kota (Pemkot) yang jelek. Maka dari itu, saya harap setelah ini tidak ada yang berjalan sendiri-sendiri, baik itu lurah, camat dan dinasnya,” kata Eri Cahyadi. (02/Ant)

 

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan