SUDUTPANDANG.ID – Laporan PBB untuk Narkoba dan kejahatan (UNODC), Selasa, menyebutkan Myanmar kini menjadi produsen opium terbesar di dunia.
Menurut keterangan UNODC, produksi opium di negara Asia Tenggara ini telah melampaui produksi opium di Afghanistan.
“Masalah ekonomi, keamanan, dan pemerintahan yang terjadi setelah pengambilalihan kekuasaan oleh militer pada Februari 2021 terus mendorong petani di daerah terpencil beralih ke candu untuk mencari nafkah,” kata Jeremy Douglas, Perwakilan Regional UNODC, yang berbasis di Bangkok.
UNODC juga melaporkan bahwa peningkatan paling signifikan terjadi di negara bagian Shan Myanmar, terletak di Segitiga Emas, dianggap sebagai pusat produksi dan penyelundupan narkotika.
Perkiraan rata-rata hasil opium meningkat menjadi 22,9 kilogram per hektar, naik dari rekor sebelumnya sebesar 19,8 kg/ha pada tahun 2022.
Budidaya tanaman di sana meningkat sebesar 20 persen, diikuti oleh negara bagian Chin dan Kachin, berbatasan dengan India, masing-masing meningkat sebesar 10 persen dan enam persen.
“Negara-negara Asia Tenggara perlu bersatu untuk menemukan solusi terhadap ancaman baru,” kata Douglas.
Sumber: asiatoday