PALEMBANG, SUDUTPANDANG.ID – Para pemuda di kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), diminta untuk mengurangi aktivitas kumpul-kumpul, terutama begadang, pada malam har. Hal ini untuk menekan penularan COVID-19.
Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, saat mengunjungi kota kelahirannya Palembang, Minggu (2/5/2021) kemarin.
“Anak-anak muda, sudahlah, tidak perlu dulu bedalu-dalu (begadang-red),” kata Tito.
Tito mengatakan, aktivitas berkumpul di Kota Pempek harus dipantau secara ketat. Pasalnya, wilayah itu masih menjalani pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro dan berstatus zona merah COVID-19.
Mantan Kapolri ini juga meminta pengelola kafe-kafe yang menjadi tempat berkumpulnya anak muda agar mematuhi jam operasional sesuai aturan PPKM dan aturan-aturan lain yang dibuat kepala daerah setempat.
Tito menyoroti kegiatan buka bersama dan salat tarawih selama Ramadhan yang rentan tidak memperhatikan protokol kesehatan dan dapat memunculkan klaster penularan virus corona jenis baru itu. Mantan Kapolri itu meminta masyarakat tetap menjaga diri dari penularan virus.
Ia mengakui kondisi menjelang Lebaran dan kejenuhan warga menghadapi pandemi telah membuat sebagian mereka bebas beraktivitas, tanpa memperhatikan protokol kesehatan.
Padahal, kasus COVID-19 di Sumsel, khususnya Palembang, tengah mengalami peningkatan signifikan yang memicu keterisian tempat tidur isolasi di rumah sakit-rumah sakit mendekati 70 persen.
Ia menjelaskan, jika masyarakat tidak displin mematuhi protokol kesehatan, hal itu sebagai hal yang mengkhawatirkan.
“Kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan saat ini mulai menurun, terlihat dari banyaknya warga yang tidak menggunakan masker saat berada di keramaian,” ungkap Tito.
“Saya muter-muter di Palembang lihat di pasar dan di jalan banyak orang tidak pakai masker,” sambungnya.
Tito berharap kewaspadaan terhadap COVID-19 tidak kendor agar tidak bernasib seperti India dengan merebak penularan virus dan jatuhnya korban dalam jumlah yang banyak.
“Meski meningkatnya kegiatan masyarakat telah mendorong pemulihan ekonomi, dan membuat masyarakat agak rileks, namun jangan sampai kendor, tetap disiplin prokes,” pesannya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, tercatat dari 20.595 kasus positif yang ditemukan hingga 1 Mei 2021, sebanyak 10.349 kasus atau 50 persen merupakan kalangan usia 20 – 44 tahun.(red/dede)