SUDUTPANDANG.ID – Moskow memperingatkan bahwa rencana Israel untuk memperluas operasi militernya di Jalur Gaza dapat memicu krisis kemanusiaan yang lebih parah dan mengguncang stabilitas seluruh kawasan Timur Tengah. Peringatan ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu (9/8) menyusul pengumuman terbaru Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Pada Kamis (7/8), Netanyahu menyatakan niatnya menguasai seluruh wilayah Gaza untuk membentuk perimeter keamanan, sebelum diserahkan kepada pemerintahan sipil baru. Keesokan harinya, kantor perdana menteri Israel mengonfirmasi bahwa kabinet keamanan telah menyetujui rencana tersebut, termasuk operasi merebut Kota Gaza dan menumpas Hamas.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menilai langkah itu berpotensi memperburuk situasi yang sudah kritis.
“Pelaksanaan keputusan dan rencana semacam itu, yang menuai kecaman internasional, akan memperparah kondisi dramatis di wilayah Palestina yang kini menunjukkan semua tanda bencana kemanusiaan,” ujarnya.
Zakharova menegaskan bahwa tindakan Israel dapat merusak upaya global untuk menurunkan eskalasi konflik, sekaligus membawa konsekuensi serius terhadap keamanan dan stabilitas regional.
Sejak meletusnya perang di Gaza pada Oktober 2023, serangan militer Israel telah menewaskan lebih dari 61.000 warga Palestina. Infrastruktur di wilayah kantong tersebut hancur, sementara penduduk menghadapi kelaparan dan kekurangan pasokan dasar, memicu gelombang kecaman dari berbagai negara dan lembaga internasional.(01)