MATARAM, SUDUTPANDANG.ID – Ekonomi yang ingin tumbuh mengharuskan adanya industrialisasi. Industrialisasi adalah kesadaran untuk tidak membeli barang jadi, namun mengolah bahan mentah menjadi komoditas lokal. Sehingga dalam prosesnya makin banyak orang yang mendapatkan manfaat dan dapat memenuhi kebutuhan sendiri. Hal ini sejalan dengan prinsip ekonomi Islam.
Pandangan tersebut disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah, saat memberikan sambutan pada kuliah umum Gubernur Jawa Timur, Khofiffah Indar Parawansa, tentang ekonomi Islam di depan Civitas Akademika Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB di Hotel Primepark, Mataram, Rabu (19/1/2022).
“Dengan sentuhan teknologi, harus makin banyak bahan mentah yang ditemukan dan diolah menjadi produk baru sebagai nilai tambah,” jelas alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) yang akrab disapa Bang Zul ini.
Berkaitan dengan ekonomi Islam, Doktor Ekonomi Industri ini menjelaskan, ekonomi Islam menurut pakar, siklus perputarannya seperti lingkaran yang dapat dimulai dari arah mana saja.
“Tidak seperti teori ekonomi konvensional yang persamaannya bersifat linear, ekonomi dalam Islam. Sehingga mungkinkan setiap orang memiliki kesempatan yang adil untuk sejahtera bersama,” terang mantan anggota DPR-RI ini.
Sementara itu, Gubernur Khofifah yang juga Ketua PB NU menjelaskan, bahwa program-program ekonomi Islam yang sedang dikerjakan di antaranya industri berbasis pesantren dengan ‘one pesantren one product”, sistem informasi produk halal dan ekonomi berbasis masjid dengan program zakat produktif.
“Saya meyakini epicentrum Islam akan berangkat dari Indonesia bukan saja karena jumlah penduduk Muslim yang besar tapi infrastruktur ekonomi Islam ada sejak lama”, sebut Khofifah.
Oleh sebab itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim sedang membangun Indonesian Islamic Park di Madura yang menyimpan koleksi sejarah Islam dan manuskrip pengetahuan tentang Islam.
“NTB dan Jatim juga bekerja sama menghidupkan UMKM dengan menawarkan Kawasan Industri Halal di Sidoarjo yang akan segera dibangun di NTB,” ujar mantan Mensos ini.
Peserta kuliah umum dengan menerapkan protokol kesehatan ini, dihadiri pula oleh pengurus NU se-kabupaten/ kota se-NTB, pimpinan pondok pesantren dan para nahdliyin.(Teguh)