Wisata  

Kemenparekraf Fasilitasi Pelaku Usaha di Bursa Pariwisata ATF Brunei

Wamenparekraf
Wamenparekraf Angela Tanoesodibjo (tengah) memimpin delegasi Indonesia ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 di Brunei Darussalam/dok.Kemenparekraf

Jakarta,SudutPandang.id-Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memfasilitasi 30 pelaku usaha pariwisata Indonesia untuk berpromosi dalam bursa pariwisata ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 di Brunei Darussalam. Pada event itu, Kemenparekraf berhasil membukukan transaksi sebesar Rp65,9 miliar

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesodibjo, secara langsung memimpin delegasi dari Indonesia yang terdiri dari para pelaku industri pariwisata. turut serta di antaranya berasal dari Kepri, Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Bali, dan NTB.

Kemenkumham Bali

Travel Exchange (Travex) ATF sebagai pameran dan bursa pariwisata terbesar di kawasan ASEAN ini, digelar di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, tahun ini. Event ini dihadiri 161 perusahaan sebagai buyers potensial dari 43 negara dan 263 sellers dari 10 negara anggota ASEAN dan India.

Delegasi Indonesia
Delegasi Indonesia dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 di Brunei Darussalam/dok.Kemenparekraf

Selama dua hari mulai tanggal 14 – 16 Januari 2020, mereka melakukan pertemuan bisnis. Tercatat pelaku bisnis pariwisata Indonesia berhasil melakukan 524 appointment dengan mendapatkan 36.450 potential pax senilai Rp65,9 miliar.

BACA JUGA  Duta Besar RI Serahkan Surat Kepercayaan kepada Sultan Brunei

Delegasi Indonesia menempati Paviliun Indonesia yang berada di East Wing Exhibition Hall No.H1-H25 seluas 180 m2 untuk 20 booth. Sementara konsep utama yang ditampilkan yakni destinasi “Joglosemar” (Jogya, Solo, Semarang) dengan Borobudur sebagai ikon. Borobudur juga merupakan satu di antara 5 destinasi super prioritas yang tahun ini mulai gencar dipromosikan.

“Paviliun Indonesia selama acara berlangsung melakukan kegiatan antara lain memberikan pelayanan informasi pariwisata serta menyediakan tempat melakukan pertemuan bisnis antara pelaku bisnis pariwisata Indonesia dengan para buyers,” kata Angela dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (21/1/2020).

Angkringan
Angkringan salah satu booth Indonesia dalam ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 di Brunei Darussalam/dok.Kemenparekraf

Sementara untuk menarik para pengunjung Paviliun Indonesia dilengkapi fasilitas Photospot Corner, Wellness Corner, Indonesia Drinks Corner, dan Indonesia Gastronomy Diplomacy Corner.

Pada kesempatan itu juga digelar Indonesia Media Briefing dengan menghadirkan nara sumber. Antara lain Asdep Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Hubungan Antar Lembaga (PSDMHAL) Kemenparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya, Perwakilan KBRI Bandar Seri Begawan (Fungsi Ekonomi) Yogo Pamungkas, dan Perwakilan Industri Pariwisata dari Bhara Tours Herman Rukmanadi.

BACA JUGA  Fajar Atlet Renang ASEAN Para Games Diarak Keliling

Travex merupakan bagian dari kegiatan utama ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 yang dihadiri para Menteri/Wakil Menteri pariwisata se-ASEAN dan mitra.

ATF 2020 dibuka secara resmi oleh Ketua ASEAN Tourism Ministers Meeting dan Ketua Dewan Pengarah ASEAN Tourism Forum 2020 Dato Seri Setia Haji Ali bin Apong.

ATF Brunei
ASEAN Tourism Forum (ATF) 2020 di Brunei Darussalam/dok.Kemenparekraf

Pada pertemuan para menteri pariwisata ASEAN tersebut dibahas sejumlah isu penting di antaranya digitalisasi pariwisata yang menuntut perubahan bagi pelancong generasi mendatang.

Dalam rangkaian penutupan ATF 2020, di The Empire Hotel and Resort, Bandar Seri Begawan, juga berlangsung ajang ASEAN Tourism Award 2020.

Dalam ajang pemberian penghargaan tersebut Indonesia mendapatkan 13 penghargaan dalam beberapa kategori. Di antaranya untuk kategori Sustainable Tourism Standard Award, ASEAN MICE Venue Standard, ASEAN Green Hotel Standard, dan ASEAN Clean Tourist City Standard.(bmg)

Tinggalkan Balasan