Berita  

Dishub DKI Analisis Pergerakan Lalu Lintas di Lima Ruas Jalan

Dok.Ant

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan analisis pergerakan (mobilitas) lalu lintas di lima ruas jalan di Ibu Kota dengan menggandeng Google untuk mengoptimalkan lampu lalu lintas (traffic light) guna mengurai kemacetan.

“Kami sudah melakukan kerja sama akhir tahun lalu dengan Google dan mereka sedang melakukan analisis data,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Syafrin Liputo di Balai Kota Jakarta, Senin (13/2/2023).

Kemenkumham Bali

Pihaknya melakukan uji coba pengamatan lalu lintas oleh Google itu di satu koridor yakni sepanjang Jalan Imam Bonjol, Jalan Diponegoro, Jalan Proklamasi, Jalan Pramuka, dan Jalan Pemuda.

Di ruas jalan itu, kata dia, ada delapan simpang yang diatur dengan lampu lalu lintas.

BACA JUGA  Pemprov DKI Tindaklanjuti 86,29 Persen Temuan BPK RI

Dari analisis tersebut, Dinas Perhubungan DKI akan mengantongi data terbaru terkait kondisi lampu lalu lintas.

“Hasilnya ini akan digunakan untuk mengoptimalisasi traffic light di sepanjang koridor. Jika ini ada perbaikan kinerja, secara koridor ini akan diperluas wilayahnya,” katanya.

Sejalan dengan langkah itu, Syafrin menjelaskan pihaknya juga membangun sistem kecerdasan transportasi untuk pengendalian lalu lintas.

Targetnya, kata dia, dalam waktu dekat ada 20 simpang jalan akan dikoordinasikan dengan sistem tersebut untuk mengurai kemacetan.

“Di sisi lain tentu dengan layanan angkutan umum, terus kami integrasikan termasuk di dalamnya penambahan kualitas layanan angkutan umum,” katanya.

Tahun lalu, Pemprov DKI Jakarta menambah 30 bus listrik yang digunakan TransJakarta dan ditargetkan hingga akhir tahun ini sudah beroperasi 220 bus listrik.

BACA JUGA  Amankan Truk Plat N, Polres Badung Tetapkan Sopir Jadi Tersangka

Beberapa upaya tersebut diharapkan menambahkan cara mengurai kemacetan lalu lintas yang selama ini dilaksanakan di antaranya ganjil genap, rencana penutupan 27 putaran balik hingga wacana jalan elektronik berbayar (ERP).

Sebelum itu, juga ada kebijakan three in one (3 in 1) untuk menekan kemacetan di Jakarta yang saat ini sudah dihentikan dan digantikan dengan ganjil genap.(03/Ant)

Tinggalkan Balasan