TRENGGALEK, SUDUTPANDANG.ID – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengapresiasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Jwalita yang kian berkembang pesat.
Apresiasi itu disampaikan bupati muda yang akrab disapa Gus Ipin saat meresmikan penempatan kantor baru BPR Jwalita di JL Panglima Sudirman No.35-37, Jumat (3/3/2023).
“Semoga kantor baru BPR Jwalita ini semakin baik, dan kantornya lebih representatif melayani masyarakat, salah satunya mendukung kemajuan UMKM di Kabupaten Trenggalek,” harap Gus Ipin.
Bupati menilai keberadaan BPR akan membantu masyarakat, khususnya pelaku UMKM. Selain itu membantu Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Trenggalek
“Sekedar pemberitahuan kepada kita, bahwa total setoran modal ke BPR Jwalita dari tahun lalu itu sekitar Rp20 miliar, namun sekarang sampai menembus Rp 127 miliar. Itu artinya, dana pihak ketiganya begitu tinggi dan banyak orang yang menaruh kepercayaan ke BPR Jwalita ini,” ungkap Gus Ipin.
Ia mengatakan, kantor yang representatif baru ini permintaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Karena menilai performa BPR Jwalita bagus dan dilihat dari prestasi 5 tahun terakhir secara berturut-turut.
“Sekarang kita mensupport desa bagaimana pembangunan itu bisa berjalan baik. Kalau mekanisme APBD bisa ada pinjaman daerah,” ucapnya.
Semangat Baru
DirutBPR Jwalita, Dwi Fraindianriani, kantor baru berada di tengah pusat perekonomian Kabupaten Trenggalek. Diharapkan ke depan lebih baik lagi.
“Kantor baru dengan semangat yang baru untuk bisa lebih baik lagi. Kinerja BPR Jwalita harus lebih bagus dari sebelumnya dan semakin meningkat. Namun karena kita milik daerah, bank daerah, tentu harapannya agar kontribusinya terus meningkatkan kontribusi kepada pemerintah daerah berupa PAD dan tentunya bermanfaat bagi masyarakat,” paparnya.
“Saya sudah meyakinkan kepada bapak bupati selaku pemegang saham pengendali bahwa dengan pindahnya kantor yang tentunya juga mungkin lain dari yang sebelumnya, insya allah tidak akan berdampak pada pengurangan keuntungan atau profit atau setoran dividen ke pemerintah daerah,” sambung Dwi.
Ia menuturkan, karena tempatnya strategis lebih dikenal di masyarakat, dan nasabahnya semakin banyak, otomatis akan meningkatkan kinerja BPR Jwalita.
Dwi juga mengungkapkan soal perpindahan kantor, salah satunya berdasarkan rekomendasi dari OJK yang menilai keberadaan BPR Jwalita sudah besar.
“Saat pemeriksaan OJK pada bulan Mei, dalam LHP ada temuan hasil audit, kami harus segera pindah kantor di akhir Desember tahun 2022. Dan itu kami tidaklanjuti dengan pindah dengan alasan size BPR sudah besar,” ungkapnya.
“Jadi di kantor yang sebelumnya dari modal Rp20,65 juta modalnya BPR, sekarang asetnya sudah Rp127 miliar dengan nasabah tabungan sebanyak 16 ribu,” tambah Dwi.
Laba Rp 24 Miliar
Saat ini, lanjut Dwi, BPR Jwalita memiliki pegawai di atas 60 orang dan memiliki jaringan 13 kantor di seluruh kecamatan.
“Jadi sekarang sudah punya laba kurang lebih Rp24 miliar di tahun 2022, harapannya bisa tumbuh lagi untuk keuntungannya kurang lebih sekitar 15 persen dari sebelumnya,” harapnya.
Selain itu, pihaknya juga akan membuat program- program yang mendekatkan ke masyarakat, salah satunya kredit murah.
“Kita kerja sama dengan pabrik-pabrik dan pasar itu juga dengan bunga-bunga yang sangat rendah. Sedangkan bedanya kami dengan BPR swasta, hanyalah kita banyak program- program yang menyentuh rakyat,” terangnya.
Ia mencontohkan, pihaknya ada kredit air dan sanitasi yang bertujuan membantu masyarakat. Pasalnya, masih ada beberapa masyarakat yang belum memiliki jamban sehat.
“Meskipun kami, hampir pemiliknya daerah, nasabah kami, terbesar kurang lebih di atas 50 persen adalah UMKM, dan kami juga mengelola kredit kepada perangkat desa,” pungkasnya.(bud/01)