JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Korea Selatan mendukung upaya bagi penguatan Kawasan Indo-Pasifik yang bebas, damai dan makmur serta menjunjung tinggi norma-norma internasional dan siap memperkuat tatanan dunia berdasarkan tata kelola yang dibangun atas dasar nilai-nilai universal.
Dosen Magister Ilmu Politik pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (FISIP UMJ) Dr. Asep Setiawan di Jakarta, Sabtu (27/5/2023) menjelaskan, nilai-nilai universal dimaksud termasuk kebebasan, demokrasi, rule of law, dan hak asasi manusia.
Asep mengemukakan keterangan tersebut berdasarkan dokumen berjudul “Strategy for a Free, Peaceful and Prosperous Indo-Pacific Region” yang dibagikan dalam pertemuan dengan Direktur Jenderal Bidang Strategi Kementerian Luar Negeri Korea Selatan Woo Jung-Yeop di Seoul pada 22 Mei 2023 lalu.
Pengajar pada Pasca Sarjana FISIP UMJ yang juga anggota Dewan Pers itu hadir dalam pertemuan tersebut bersama tokoh media dari sejumlah negara yaitu dari Ceko, Bahrain, Denmark, Kroasia, Bahrain, Vietnam dan Kenya.
Menurut Asep, dalam dokumen yang dibagikan saat pertemuan itu disebutkan bahwa Korea Selatan akan meningkatkan keterlibatan dan kerjasama dengan Kawasan Indo-Pasifik dalam memajukan kebebasan, perdamaian dan kemakmuran.
Korea Selatan juga akan berupaya bertindak aktif dalam mencegah pertikaian dan konflik bersenjata berdasarkan hukum internasional dan menjamin bahwa prinsip penyelesaian damai melalui dialog dihormati.
Dikatakan pula bahwa konflik dan ketegangan dapat dikurangi dan perdamaian regional dapat dicapai dengan menghormati hukum internasional dan norma-norma yang mendorong hubungan internasional yang stabil.
Strategi lainnya adalah bekerja untuk mencapai kesejahteraan di Indo-Pasifik untuk semua. Korea Selatan berpendapat bahwa kemakmuran dapat dicapai ketika individual, para pebisnis dan negara dapat bekerja sama dalam kegiatan ekonomi secara bebas di dalam lingkungan yang memiliki stabilitas yang kuat.
Mengenai rivalitas yang terjadi di Indo-Pasifik antara Amerika Serikat dan China, Kemlu Korea Selatan menyatakan bahwa pihaknya akan bekerjasama dengan negara manapun dalam bidang ekonomi tanpa menekankan kepada persaingan antar negara-negara besar di sana.
Strategi Korea Selatan itu disebutkan termasuk baru karena selama ini negara tersebut merupakan sekutu Amerika Serikat. Dengan strategi baru ini, termasuk untuk kebijakan luar negerinya, Korea Selatan dikatakan lebih pro-aktif dalam masalah-masalah internasional.
Sikap pro-aktif Negeri Ginseng untuk membangun Indo-Pasifik itu tercermin dalam pidato Presiden Yoon Suk Yeol pada November 2022 yang mengatakan, saat ini dunia berada di era Indo-Pasifik.
Kawasan ini merupakan tempat 65 persen dari penduduk dunia, 60 persen dari GDP dunia, dan lokasi dari separuh transportasi maritim dunia. Oleh karena itulah Korea Selatan mengajukan penguatan “Kawasan Indo-Pasifik yang bebas, damai dan makmur.”(PR/01)